Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dimaksud Vaksin Aman, padahal Tetap Ada Efek Sampingnya?

Kompas.com - 16/06/2021, 11:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

"Sama-sama menggunakan virus sebagai pembawa antigen vaksin," kata Ines di kesempatan yang sama.

Dalam imunologi, antigen adalah zat apa pun yang mampu menyebabkan sistem imun menghasilkan antibodi yang spesifik, dan mampu berikatan dengan sejumlah komponen sistem imun.

Vaksin AstraZeneca didasarkan pada adenovirus simpanse yang telah dimodifikasi agar dapat menghasilkan protein spike dari virus corona di dalam sel manusia.

Nantinya, sistem kekebalan tubuh akan terangsang untuk menghasilkan antibodi dan bahkan bisa bereaksi lebih kuat dengan mengirimkan sinyal peringatan untuk mengaktifkan sel kekebalan.

Sedangkan vaksin J&J berisi virus flu biasa (adenovirus 26) yang telah direkayasa oleh para peneliti agar membawa instruksi memuat protein lonjakan virus corona ke dalam sel manusia.

Kemudian sel manusia membuat protein virus yang mendorong sistem kekebalan tubuh membuat antibodi dan melatih sel kekebalan untuk menyerang virus corona jika orang tersebut terinveksi nantinya.

Terkait penggumpalan darah yang kasusnya masih sangat baru dan sangat jarang jika dibandingkan total penerima vaksin, Ines mengatakan, efek samping tersebut tidak terdeteksi pada saat uji klinis.

Namun, saat mulai dipakai secara besar-besaran, muncul kasus penggumpalan darah meski sangat jarang.

Ines mengatakan, pada kasus penggumpalan darah dari vaksin J&J ada 3 per 1 juta kasus. Artinya, 3 kasus dari 1 juta orang yang telah divaksin.

"Dan untuk AastraZeneca, tercatat ada 10 per 1 juta kasus ya kalau enggak salah," kata Ines.

Baca juga: Hasil Investigasi BPOM: Vaksin AstraZeneca CTMAV547 Dapat Digunakan Kembali

Ines mengatakan, yang masih menjadi pertanyaan hingga saat ini adalah apakah kasus penggumpalan darah muncul karena teknologinya, komposisinya, cara antigennya bekerja, atau yang lain.

"Ini masih belum didapat jawabannya karena namanya ilmu itu dinamis. Ada beberapa hipotesa, tapi belum didapat jawaban yang pasti," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com