Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dimaksud Vaksin Aman, padahal Tetap Ada Efek Sampingnya?

Kompas.com - 16/06/2021, 11:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah efek samping yang ada di dalam vaksin membuat masyarakat berpikir ulang untuk mendaftarkan diri disuntik.

Padahal, saat ini vaksin merupakan senjata penting yang kita miliki untuk melawan virus corona yang telah banyak bermutasi dan ada yang lebih menular.

Mungkin banyak masyarakat yang bingung dan bertanya-tanya, 'Katanya vaksin aman, tapi kok ada efek sampingnya seperti demam, sakit kepala, pegal-pegal?'

Jadi apa yang dimaksud aman?

Baca juga: [HOAKS] Vaksin Covid-19 AstraZeneca dan Pfizer Ada Microchip Magnetik

Menurut Dirga Sakti Rambe, Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang fokus di bidang vaksinologi, secara kedokteran dan kesehatan masyarakat, vaksin disebut aman ketika manfaatnya melebihi risikonya.

Dirga mengatakan, tidak hanya vaksin yang memiliki efek samping. Semua tindakan kedokteran termasuk obat, pembedahan, dan terapi memiliki manfaat dan ada risikonya.

"Jadi, aman itu bukannya tidak terjadi apa-apa. Aman itu ketika manfaatnya melebihi risikonya," jelas dokter Dirga dalam kanal YouTube Pak Ahmad edisi DEBAR (dengerin bareng pakar) darah beku paska vaksin Covid-19 Astrazeneca yang tayang 18 Mei 2021.

Dalam kesempatan tersebut, Dirga pun menyinggung kasus pembekuan darah usai menerima vaksin AstraZeneca.

Ini adalah kasus baru yang sangat jarang terjadi. Menurut data, ada 10 dari 1 juta orang yang telah divaksin yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) berupa pembekuan darah.

Pembekuan darah atau trombosis adalah pembentukan gumpalan darah yang tidak normal di dalam pembuluh darah arteri atau vena.

"Orang yang disuntik itu akan mengalami trombosis. Sementara kalau kita bandingkan dalam konteks penyakit Covid-19, jadi supaya relevan kita bandingkan antara vaksinnya dengan penyakitnya, trombosis pada penyakit Covid-19 sekitar 10 persen (kasus) trombosisnya," ungkapnya.

Dari data tersebutlah, para ahli menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca tetap aman.

"Makanya, sampai hari ini, vaksin AstraZeneca disebut tetap aman," imbuh founder imuni.id ini.

Ilustrasi virus corona menyebabkan pembekuan darah.SHUTTERSTOCK/Design_Cells Ilustrasi virus corona menyebabkan pembekuan darah.

Pembekuan darah usai vaksin AstraZeneca dan J&J yang masih jadi misteri

Baik di Indonesia maupun luar negeri, diberitakan adanya kasus-kasus penggumpalan darah usai disuntik vaksin Covid-19 dari AstraZenece dan Johnson & Johnson (J&J).

Dikatakan Dr. Ines Atmosukarto, Ph.D yang merupakan seorang pakar pengembangan vaksin, baik vaksi AstraZeneca dan vaksin J&J memiliki kemiripan dalam platform teknologi yang digunakan dalam pembuatan vaksin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com