Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/05/2021, 19:02 WIB
Dea Syifa Ananda,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Vagina kering adalah gejala umum menjelang atau setelah menopause, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat terjadi pada semua usia dan karena berbagai alasan.

Kendati tidak selalu menjadi tanda menopause, vagina yang kering biasanya disebabkan oleh kadar estrogen yang rendah. Estrogen adalah hormon yang menjaga lapisan vagina tetap terlumasi, tebal, dan elastis.

Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit selama hubungan seksual, berkontribusi pada hilangnya hasrat seksual.

Terkadang juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat berolahraga, melakukan aktivitas fisik lainnya, serta meningkatkan risiko infeksi vagina.

Lalu, apa penyebab dan gejala vagina menjadi kering jelang menopause?

Baca juga: Penyebab dan Gejala Vaginismus, Kontraksi Abnormal pada Otot Vagina

 

Penyebab vagina kering

Vagina kering biasanya diakibatkan oleh penurunan kadar estrogen. Kadar estrogen mulai menurun saat mendekati menopause.

Ovarium menghasilkan estrogen dan akan mengontrol perkembangan tubuh wanita, seperti payudara dan bentuk tubuh.

Estrogen membantu menjaga jaringan yang melapisi 'miss V' agar tetap tebal, lembab, dan sehat. Saat level menurun, lapisan menjadi lebih tipis, lebih kering, dan kurang elastis. Perubahan ini dikenal sebagai atrofi vagina.

Estrogen juga memainkan peran kunci dalam siklus menstruasi dan kehamilan. Jika terjadi penurunan estrogen, yang dapat menyebabkan vagina kering, maka ini dapat menjadi gejala awal mendekati menopause.

Baca juga: Perlukah Beli Obat Pembersih Kewanitaan untuk Bersihkan Vagina?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com