Spesies dinosaurus terbang ini memiliki sayap dengan lebar sekitar 33 inci yang memungkinkannya terbang di antara pepohonan.
Kunpengopterus antipollicatus menjadi nama ilmiah yang disematkan pada Monkeydactyl ini. Berasal dari kata yang berarti 'berlawanan' dan 'ibu jari' dalam bahasa Yunani kuno.
Struktur fisiknya juga unik, menempatkan Monkeydactyl dalam kelompok pterosaurus yang dikenal sebagai darwinopteran.
Kelompok spesies yang dinamai dari nama Charles Darwin, karena kontribusinya yang semakin maju terhadap pemahaman evolusi.
Rodrigo V Pegas, bagian dari tim peneliti, mengatakan spesies dalam kelompok darwinopteran selalu merupakan penemuan 'berharga' karena alasan tersebut.
Baca juga: Dinosaurus Ini Menarik Pasangan Seksualnya dengan Cara Unik
Provinsi Liaoning di China terkenal sebagai sarang fosil. Di mana fosil-fosil yang ditemukan sebagian besar dalam kondisi terawetkan dengan baik.
Situs ini menjadi sangat penting bagi para ahli paleontologi.
Sebab, menjadi situs tempat ditemukannya spesies Sinosauropteryx pada tahun 1990-an, yang mengarahkan ke teori yang disepakati secara luas, tentang nenek moyang burung modern diturunkan dari dinosaurus.
Peneliti telah mempublikasikan temuan tentang Monkeydactyl, dinosaurus terbang yang bisa memanjat pohon dengan ibu jari berlawanan ini di jurnal Current Biology.
Baca juga: Ilmuwan: Bayi Dinosaurus T-Rex Lahir dengan Gigi dan Siap Berburu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.