Seperti dikutip dari IFL Science, Rabu (31/3/2021) peristiwa tersebut terjadi lantaran efek dari perubahan iklim.
"Waktu mekarnya bunga sakura adalah salah satu pengukuran historis yang dilihat para ilmuwan untuk merekonstruksi iklim masa lalu," kata Michael Mann, peneliti iklim kepada The Washington Post.
Mann pun menjelaskan pula jika kejadian tersebut memberikan gambaran bahwa pemanasan yang disebabkan oleh manusia hari ini belum pernah terjadi sebelumnya selama ribuan tahun.
Mekarnya bunga sakura yang lebih awal juga menunjukkan pula bahwa perilaku alami tumbuhan dan hewan juga berubah untuk merespon lingkungan yang selalu berubah pula.
Baca juga: Saffron, Rempah Termahal Asal Kashmir, Rusak karena Perubahan Iklim
Perubahan jadwal mekar bunga sakura tidak hanya terjadi di Jepang, tetapi juga di tempat lain. Mengutip Science Alert, bahkan pohon sakura di Washington DC berbunga lebih awal.
Pada tahun 2020, bunga mekar kira-kira dua minggu lebih awal dari yang biasanya mekar pada awal bulan April.
Periode mekar itu akan makin awal. Para ilmuwan memperkirakan puncak mekarnya bunga sakura di wilayah Amerika Serikat lebih cepat lima hari pada 2050 dan 10 hari pada 2080.
Bunga sakura bukanlah merupakan satu-satunya tanaman yang terpengaruh oleh pemanasan global yang cepat. Namun pohon sakura dianggap sebagai contoh dokumentasi terbaik mengenai efek biologi perubahan iklim di dunia.
Baca juga: Rupa Bunga 100 Juta Tahun Lalu Terungkap, Ini Penampakannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.