Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Sakura Jepang Mekar Lebih Awal, Perubahan Iklim Penyebabnya

Kompas.com - 31/03/2021, 17:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Setiap tahun masyarakat Jepang dan wisatawan berbondong-bondong menyambut datangnya musim semi untuk menyaksikan mekarnya bunga sakura, yang dikenal dengan sebutan hanami. Namun, ada fenomena aneh dari bunga sakura yang mekar tahun ini.

Dengan bersukaria mereka menikmati pemandangan indah tersebut dengan duduk di bawah pohon sakura. Namun tahun ini ada yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Bunga sakura yang biasanya mekar di bulan April sekarang mekar lebih awal, membuat Kyoto berubah warna lebih cepat dari yang diperkirakan.

Pejabat setempat mengumumkan pada 2021 ini, bunga sakura di Kyoto telah mekar sepenuhnya tanggal 26 Maret.

Baca juga: Hadapi Perubahan Iklim, Bunga di Seluruh Dunia Alami Perubahan Warna

 

Kejadian mekarnya bunga sakura yang tak sesuai ini pun menjadi peristiwa mekar paling awal yang terjadi dalam 1200 tahun di Jepang.

Bukti itu dikuatkan dengan arsip dokumen festival bunga sakura yang berasal dari tahun 812 Masehi.

Arsip tersebut mewakili catatan terlama mengenai peristiwa mekarnya sakura. Setidaknya ada 732 tanggal pencatatan dari abad ke-9 hingga hari ini.

Lantas apa yang sebenarnya terjadi, mengapa bunga sakura di Jepang mekar lebih awal?

Secara historis, bunga sakura di Jepang akan mekar pada bulan April. Akan tetapi, tahun ini, bunga sakura mekar lebih awal dalam 100 tahun terakhir yaitu mendekati bulan Maret.

Baca juga: Bunga Rafflesia Terbesar Sedunia Mekar di Sumatera

Ilustrasi bunga sakura di sekitar Sungai Yamazaki, Nagoya, Jepang. SHUTTERSTOCK/NONCHANON Ilustrasi bunga sakura di sekitar Sungai Yamazaki, Nagoya, Jepang.

Seperti dikutip dari IFL Science, Rabu (31/3/2021) peristiwa tersebut terjadi lantaran efek dari perubahan iklim.

"Waktu mekarnya bunga sakura adalah salah satu pengukuran historis yang dilihat para ilmuwan untuk merekonstruksi iklim masa lalu," kata Michael Mann, peneliti iklim kepada The Washington Post.

Mann pun menjelaskan pula jika kejadian tersebut memberikan gambaran bahwa pemanasan yang disebabkan oleh manusia hari ini belum pernah terjadi sebelumnya selama ribuan tahun.

Mekarnya bunga sakura yang lebih awal juga menunjukkan pula bahwa perilaku alami tumbuhan dan hewan juga berubah untuk merespon lingkungan yang selalu berubah pula.

Baca juga: Saffron, Rempah Termahal Asal Kashmir, Rusak karena Perubahan Iklim

 

Perubahan jadwal mekar bunga sakura tidak hanya terjadi di Jepang, tetapi juga di tempat lain. Mengutip Science Alert, bahkan pohon sakura di Washington DC berbunga lebih awal.

Pada tahun 2020, bunga mekar kira-kira dua minggu lebih awal dari yang biasanya mekar pada awal bulan April.

Periode mekar itu akan makin awal. Para ilmuwan memperkirakan puncak mekarnya bunga sakura di wilayah Amerika Serikat lebih cepat lima hari pada 2050 dan 10 hari pada 2080.

Bunga sakura bukanlah merupakan satu-satunya tanaman yang terpengaruh oleh pemanasan global yang cepat. Namun pohon sakura dianggap sebagai contoh dokumentasi terbaik mengenai efek biologi perubahan iklim di dunia.

Baca juga: Rupa Bunga 100 Juta Tahun Lalu Terungkap, Ini Penampakannya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com