Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta AstraZeneca, dari Diisukan Mengandung Tripsin Babi hingga Efek Samping

Kompas.com - 20/03/2021, 18:31 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

3. Mendapat izin penggunaan darurat (EUA) BPOM

Izin penggunaan darurat vaksin AstraZeneca ini disampaikan oleh Kepala Badan POM RI Penny K Lukito pada Konferesi Pers dalam Penerbitan Emergency Use Authorization (EUA) atau Izin Penggunaan Darurat, Selasa (9/3/2021).

Penny menjelaskan bahwa dari hasil evaluasi keamanan, berdasarkan data hasil uji klinik yang disampaikan, pemberian vaksin AstraZeneca 2 dosis dengan interval 4-12 minggu pada total 23.745 subyek dinyatakan aman dan dapat ditoleransi dengan baik.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Ditangguhkan Beberapa Negara, Apakah Ini Tepat?

Kemudian, untuk evaluasi khasiat, pemberian vaksin AstraZeneca menunjukkan kemampuan yang baik dalam merangsang pembentukan antibodi, baik pada populasi dewasa maupun lanjut usia. 

Vaksin AstraZeneca telah memperoleh Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan POM pada 22 Februari 2021 dengan nomor EUA2158100143A1 dan ketika sampai di Indonesia langsung dikirim untuk disimpan di gudang PT Bio Farma di Bandung.

4. Efikasi melebihi standar WHO

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa efikasi vaksin Covid-19 produk AstraZeneca ini sebesar 62,1 persen.

Angka efikasi ini dinyatakan melebihi standar yang ditetapkan WHO, sehingga vaksin tersebut dijamin aspek keamanannya.

"Termasuk kepada masyarakat yang memiliki usia di atas 60 tahun ke atas," kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (19/3/2021).

Proses evaluasi efikasi ini sudah dilakukan BPOM bersama-sama dengan Tim AHli yang tergabung dalam Komite Nasional Penilai Obat, ITAGI (Indonesia Technical Advisory Group on Immunization), dan klinisi terkait lainnya.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah, Kondisi Apa Itu?

5. Efek samping ringan dan sedang

Penny mengungkapkan bahwa efek samping yang dilaporkan dalam studi klinik umumnya ringan dan sedang.

Berikut ini adalah efek samping yang paling sering dilaporkan: 

Pertama, reaksi lokal berupa nyeri pada saat ditekan, nyeri kemerahan, gatal, atau pembengkakan.

Kedua, reaksi sistemik ringan yakni kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, meriang, nyeri sendi, mual, demam, atau muntah.

6. Diisukan mengandung tripsin babi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa mengenai vaksin Astrazeneca. Hasilnya, vaksin tersebut dinyatakan mengandung tripsin babi.

Kendati dinyatakan mengandung tripsin babi MUI tetap mengeluarkan fatwa vaksin Astrazeneca boleh digunakan karena Indonesia sedang dalam kondisi darurat.

"Ketentuan hukumnya yang pertama vaksin Covid-19 AstraZeneca ini hukumnya haram karena dalam tahapan produksi memanfaatkan tripsin yang berasal dari babi," kata Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam dalam konferensi persnya, Jumat (19/3/2021). 

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Sebabkan Pembekuan Darah, Tidak Ada Bukti yang Ditemukan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com