Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Fungsi Tripsin Babi yang Disebut MUI Ada di Vaksin AstraZeneca?

Kompas.com - 20/03/2021, 17:02 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa mengenai kehalalan dari vaksin AstraZeneca. Hasilnya, vaksin tersebut dinyatakan mengandung tripsin babi.

Kendati dinyatakan mengandung tripsin babi sehingga hukumnya haram, MUI menyebut bahwa penggunaan vaksin ini diperbolehkan karena Indonesia sedang dalam kondisi darurat.

"Ketentuan hukumnya yang pertama vaksin Covid-19 AstraZeneca ini hukumnya haram karena dalam tahapan produksi memanfaatkan tripsin yang berasal dari babi," kata Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam dalam konferensi persnya, Jumat (19/3/2021). 

"Walau demikian, yang kedua, penggunaan vaksin Covid-19 produk AstraZeneca pada saat ini hukumnya dibolehkan," kata dia.

Apa itu tripsin babi?

Hal ini mungkin menimbulkan pertanyaan, mengapa produsen vaksin menggunakan tripsin babi dalam pembuatannya.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Sebabkan Pembekuan Darah, Tidak Ada Bukti yang Ditemukan

Untuk diketahui, tripsin adalah suatu enzim atau protein yang mempercepat reaksi biokimia tertentu.

Berdasarkan scientific-guideline dari ema.europa.eu; porcine tripsine atau trispin babi adalah reagen yang banyak digunakan selama pembuatan produk obat biologis.

Tripsin babi menjadi aplikasi utama sebagai pelepasan sel dari proses pembuluh kultur. 

Tripsin babi memang merupakan bahan yang berasal dari hewan yang diekstrak yaitu dari bagian pankreas babi.

Keterangan Ikatan Dokter Anak Indonesia di laman resminya idai.or.id juga menjelaskan bahwa tidak semua pembuatan vaksin menggunakan enzim tripsin babi ini.

Selama pembuatan pada beberapa vaksin, tripsin ditambahkan ke tahap kultur akhir produksi virus untuk aktivasi vaksin virus seperti virus influenza dan rotavirus.

Baca juga: 80 Persen Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Efektif Cegah Covid-19 Parah

Selain itu, untuk pembuatan rekombinan khusus protein, misalnya insulin, tripsin digunakan sebagai reagen pemecah protein selama proses hilir.

Dengan kata lain, tripsin babi berfungsi sebagai katalisator untuk memecah protein menjadi peptida dan asam amino yang menjadi bahan makanan kuman.

Lalu, kuman akan dibiakkan dan difermentasi, kemudian diambil polisakarida kuman sebagai antigen bahan pembentuk vaksin.

Lantas, akan dilakukan proses purifikasi dan ultrafiltrasi yang mencapai pengenceran 1/67,5 miliar kali sampai akhirnya terbentuk produk vaksin.

Hal ini juga dijelaskan oleh Ahli Biomolekuler Indonesia, Ahmad Utomo, bahwa memang tripsin dari ekstrak babi ini diperlukan hanya untuk memecah sel-sel agar tidak bertumpuk dan mati, dan supaya mudah dipisahkan di wadah-wadah lain yang telah disiapkan.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah, Kondisi Apa Itu?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com