Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Sebut Badan Kurus Tak Berarti Bebas Kolesterol, Kok Bisa?

Kompas.com - 19/03/2021, 20:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

Namun, jika memiliki potensi kolesterol tinggi sebaiknya melakukan cek setiap 6 bulan sampai 1 tahun sekali.  

Jika tidak segera dideteksi dini, kolesterol tinggi atau kelainan metabolisme-dislipidemia ini akan memperbesar risiko ragam penyakit lainnya.

“Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kadar lemak darah di atas normal, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan pengobatan yang tepat. Jika tidak segera ditangani akan berisiko pada terjadinya berbagai penyakit, terutama penyakit jantung koroner dan stroke,” ujar dr. Fridolin.

Faktor risiko kolesterol tinggi (dislipidemia)

Dokter Fridolin juga menyebutkan ada beberapa kelompok masyarakat, yang berisiko tinggi mengidap kolesterol tinggi atau dislipidemia ini.

Pertama adalah pria berusia lebih dari 45 tahun.

Kedua adalah perempuan berusia lebih dari 55 tahun.

Ketiga adalah mereka yang memiliki riwayat; hipertensi, penyakit hati, jantung koroner, stroke, kencing manis, obesitas, hipotiroid (kekurangan hormon tiroid), gangguan ginjal, kurang aktivitas fisik, dan riwayat keluarga yang pernah mengidap kolesterol, kencing manis, jantung koroner, dan stroke.

Baca juga: Kenali Gejala Penyakit karena Kolesterol Tinggi, Ini Tanda-tandanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com