Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Sebut Badan Kurus Tak Berarti Bebas Kolesterol, Kok Bisa?

Kompas.com - 19/03/2021, 20:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

3. Trigliserida

Trigliserida adalah  kadar lemak yang berasal dari sisa pembakaran kalori yang tidak terpakai.

Dijelaskan dr Fridolin, saat makan, tubuh kita menerima kalori dan dipergunakan untuk aktivitas tubuh.

Kalori yang tidak dipergunakan akan diubah menjadi trigliserida dan disimpan dalam sel-sel lemak.

Berikut adalah kadar ambang batas rendah trigliserida yang harus Anda ketahui:

- Kadar normal yaitu <150 mg/DL

- Kadar batas tinggi 150-199 mg/DL

- Kadar tinggi 200-499 mg/DL

- Kadar sangat tinggi >500 mg/DL. 

Baca juga: Di Tengah Pandemi, Pemeriksaan Kadar Kolesterol Tetap Harus Dilakukan

4. Kolesterol total

Kolesterol total adalah jumlah keseluruhan kolesterol atau akumulasi ketiga jenis kolesterol tersebut di dalam tubuh.

Kata dr Fridolin, konsentrasinya mirip lemak atau lilin dan bisa ditemukan di semua sel di tubuh dalam jumlah cukup.

Kolesterol total ini berfungsi untuk meregenerasi sel, produksi hormon, membentuk vitamin D dan dalam proses pencernaan.

Adapun, batas kolesterol total adalah sebagai berikut.

- Kadar normal yang ideal adalah < 200 mg/DL

- Kadar kolesterol yang masuk kategori sedang adalah 200-239 mg/DL

- Kadar kolesterol kategori tinggi yaitu >240 mg/DL

Deteksi dini kolesterol tinggi (dislipidemia)

Sayangnya, kata dr Fridolin, kondisi kelainan ini sering kali tidak menunjukkan gejala, terlebih bila postur seseorang terlihat kurus dan proporsional.

Sehingga lebih sulit mendeteksi dini seandainya tidak rutin melakukan pemeriksaan.

Oleh karena itu, ia menekankan agar siapa pun dan berapa pun berat badan Anda, jika sudah berusia di atas 25 tahun untuk rutin melakukan medical check-up.

Dengan medical check-up, kita dapat mengetahui kadar lemak pada tubuh termasuk LDL, HDL, Trigliserida dan kadar kolesterol total.

Kadar dari masing-masing lemak tersebut dapat diketahui melalui pemeriksaan darah di laboratorium. 

Idealnya, diperiksa dan dimonitor sekaligus kondisi kadar 3 lemak tersebut. 

Pemeriksaan kadar kolesterol sebaiknya dilakukan rutin setiap 5 tahun sekali. 

Baca juga: Kolesterol Meningkat Selama di Rumah Saja, Ini 4 Tips Memperbaikinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com