Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Exoplanet di Galaksi Bima Sakti Ini Tumbuhkan Lagi Atmosfernya yang Hilang, Kok Bisa?

Kompas.com - 12/03/2021, 20:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com- GJ 1132 b adalah salah satu exoplanet atau planet ekstrasurya di galaksi Bima Sakti yang paling menarik bagi para astronom.

Exoplanet ini kali pertama ditemukan lima tahun lalu dan pernah digadang-gadang sebagai salah satu planet terpenting di luar Tata Surya.

Dilansir dari Science Alert, Jumat (12/3/2021), tampaknya exoplanet ini telah kehilangan atmosfernya, dan sejak itu menumbuhkan atmosfer yang baru.

Para ilmuwan planet mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya mereka mengidentifikasi exoplanet yang telah secara signifikan mengubah atmosfernya dengan aktivitas vulkanik.

Baca juga: Serupa Tata Surya, Astronom Temukan Exoplanet Layak Huni Luar Bumi

 

Fenomena pada exoplanet GJ 1132 b di galaksi Bima Sakti ini tidak hanya memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari komposisi magmatik dari sebuah planet ekstrasurya dengan mempelajari atmosfernya.

Akan tetapi juga meningkatkan kemungkinan bahwa ada lebih banyak exoplanet semacam ini yang dapat menyimpan atmosfer yang mungkin dapat diselidiki lebih dalam.

"Sangat mengasyikkan karena kami yakin atmosfer yang kita lihat sekarang telah beregenerasi, sehingga bisa menjadi atmosfer sekunder," kata astronom Raissa Estrela dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di Pasadena, California, Amerika Serikat.

"Kami pertama kali berpikir bahwa planet dengan radiasi tinggi ini bisa sangat membosankan karena kami yakin mereka kehilangan atmosfernya. Tapi kami melihat pengamatan yang ada di planet ini dengan Hubble dan (ternyata), 'Oh tidak, ada atmosfer di sana'," imbuh Estrela.

Baca juga: Ilmuwan: Planet Berlian Mungkin Saja Ada di Antara Exoplanet Galaksi Ini

 

Makalah studi ini telah diterima The Astronomical Journal, dengan publikasi pracetak yang tersedia di jurnal daring arXiv.

Selama ini, exoplanet GJ 1132 b telah menjadi teka-teki bagi para ilmuwan.

Penemuannya yang diumumkan pada tahun 2015 lalu, mendeskripsikan bahwa planet ekstrasurya ini adalah dunia berbatu, dengan berat 1,66 kali massa Bumi dan berukuran 1,16 kalu ukuran Bumi.

Para astronom berpikir bahwa dengan mempelajari atmosfer exoplanet di galaksi Bima Sakti,  yang berjarak 41 tahun cahaya ini, akan dapat membantu kita lebih memahami planet berbatu di Tata Surya kita, seperti Bumi, Venus, dan Mars.

Baca juga: Exoplanet Raksasa ini Dihujani Logam Besi, Astronom Temukan Buktinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com