KOMPAS.com - Sejak awal pandemi Covid-19, pemerintah dan ilmuwan mengingatkan kita untuk selalu menjaga daya tahan tubuh.
Bagaimana pun, daya tahan tubuh diperlukan untuk melawan virus dan bakteri yang masuk tubuh, tak terkecuali Covid-19.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga mengembangkan imunomodulator untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Dilansir Antara News, Senin (1/3/2021), ada dua produk imunomodulator yang dikembangkan LIPI, yakni Cordyceps militaris dan kombinasi ekstrak herbal yang terdiri dari rimpang jahe merah (Zingiber officinale var Rubrum), daun meniran (Phyllanthus niruri), sambiloto (Andrographis paniculata), dan daun sembung (Blumea balsamifera).
Lantas, apa itu daun sembung?
Baca juga: Daun Kratom, Benarkah Bikin Kecanduan dan Bisa Mematikan?
Menurut laporan yang terbit di Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine edisi 2013, sembung merupakan salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat.
Sembung (B. balsamifera) termasuk jenis tanaman liar yang mudah dibudidayakan.
Menurut Wikipedia, genus Blumea dijumpai di zona tropis dan sub-tropis Asia, terutama di India dan Asia Tenggara. Tanaman ini biasanya tumbuh liar di ladang dan dianggap sebagai gulma pengganggu.
Sembung merupakan perdu yang tumbuh tegak dengan tinggi pencapai 4 m dan berambut halus.
Daun bagian bawah bertangkai, sedang di bagian atas merupakan daun duduk yang tumbuh berseling, berbentuk bundar telur dan lonjong, bagian pangkal dan ujung lancip, pinggri bergerigi, dan terdapat 2-3 daun tambahan pada tangkai daunnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.