Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Baru B.1.1.7 Ditemukan di Indonesia, Epidemiolog Sebut Sangat Wajar

Kompas.com - 10/03/2021, 19:35 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com -  Kasus mutasi virus corona B.1.1.7 di Indonesia terus bertambah. Kini, varian ini telah terdeteksi di lima provinsi Indonesia.

Dua kasus pertama ditemukan di Karawang, Jawa Barat. Kemudian, ditemukan juga dalam tiga sampel yang berasal dari Jakarta.

Sisanya berasal dari Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara masing-masing satu sampel.

Menanggapi temuan varian baru virus corona di Indonesia ini, Ahli Epidemiologi Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University Australia Dicky Budiman angkat bicara.

Baca juga: Kasus Mutasi Virus Corona B.1.1.7 di Indonesia Bertambah, Apa Saja Gejala Covid-19 Inggris Ini?

Menurut Dicky, hadir dan ditemukannya varian baru virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 ini harusnya tidak menjadi satu kekagetan atau hal yang aneh.

"Artinya meski pandemi Covid-19 sudah lebih dari satu tahun, tetapi kondisi pandemi belum terkendali dengan baik di dunia, termasuk di Indonesia," kata Dicky kepada Kompas.com, Selasa (9/3/2021).

Dia menjelaskan bahwa dalam periode lebih dari satu tahun sejak ditemukan pada akhir tahun 2019 di Provinsi Wuhan, China, virus ini secara alamiah terus-menerus bermutasi. Pasalnya, mutasi merupakan cara virus sebagai makhluk hidup untuk bertahan hidup dan merupakan sesuatu yang pasti terjadi.

"Itu akan sangat wajar melahirkan adanya strain baru yang berdampak merugikan dan memperburuk situasi pandemi. Itu sudah sangat bisa kita prediksi, termasuk di Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Varian Virus Corona B.1.1.7 Masuk Indonesia, Vaksin Masih Efektif

Untuk diketahui, pada saat ini ada empat strain atau varian baru virus corona yang menjadi sorotan masyarakat dunia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com