Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Hujan Es Terbentuk dan Apa Dampaknya?

Kompas.com - Diperbarui 21/02/2022, 17:04 WIB
Dea Syifa Ananda,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com-  Sejumlah daerah seperti Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Nganjuk, Jawa Timur, dilanda fenomena hujan es, Rabu (3/3/2021). Proses terbentuknya hujan es yakni akibat dari dampak pertumbuhan awan Cumulonimbus.

Seperti yang diberitakan Kompas.com, Kamis (4/3/2021) peristiwa hujan es tersebut terekam dan viral di sosial media.

Di Sleman, butiran es yang diturunkan bersamaan dengan hujan berukuran sebesar kelerang dan terjadi sekitar 5-10 menit saja.

Kepala Stasiun Klimatologi Sleman, Reny Kraningtyas dalam siaran persnya mengatakan hujan es bersifat sangat lokal dengan radius sekitar 2 km.

Hujan es ini terjadi sebagai dampak pertumbuhan awan Cumulonimbus lebih dari 10 km seperti diberitakan Kompas.com, Kamis (4/3/2021).

Baca juga: Fenomena Hujan Es di Yogyakarta, Apa Penyebabnya?

Lantas, dalam rahasia alam semesta, apa itu hujan es dan bagaimana terbentuknya hujan es ini terjadi?

Hujan es adalah bentuk presipitasi yang terdiri dari es padat yang terbentuk di dalam arus badai petir.

Anda harus waspada jika terjadi hujan es di wilayah Anda. Hal ini disebabkan karena hujan es yang lebat dapat merusak pesawat, rumah, dan mobil, serta dapat mematikan bagi ternak dan manusia.

Bagaimana hujan es terbentuk?

Dilansir dari The National Severe Storms Laboratory (NSSL), hujan es terbentuk ketika tetesan hujan dibawa ke atas oleh badai petir yang bergerak ke atas ke area atmosfer yang sangat dingin dan beku.

Baca juga: Hujan Es di Jogja, Begini Proses Terbentuknya hingga Durasi

Batuan es kemudian tumbuh karena bertabrakan dengan tetesan air cair yang membeku di permukaan batu hujan es. 

Hujan es turun ketika aliran atas badai tidak dapat lagi menopang berat batu hujan es, yang dapat terjadi jika batu menjadi cukup besar atau arus naik melemah.

Keruh atau jernihnya lapisan es dapat terjadi jika hujan es mengalami suhu yang berbeda dan kondisi kandungan air cair dalam badai petir.

Kondisi batu es ini dapat berubah saat melintas secara horizontal di dekat updraft.

Bagaimana pun, lapisan tidak terjadi hanya karena hujan es mengalami siklus naik dan turun di dalam badai yang disertai petir dan terbentuk sebagai akibat pertumbuhan awan Cumulonimbus. Karena, angin di dalam badai petir tidak hanya naik turun.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Beda dengan Salju, Begini Hujan Es Terbentuk

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com