Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Hujan Seharian Bisa Menyebabkan Bencana Banjir?

Kompas.com - 26/02/2021, 10:02 WIB
Dea Syifa Ananda,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

-

KOMPAS.com- Indonesia sedang mengalami musim hujan. Setiap hari, hujan turun dan tidak jarang dengan intensitas tinggi dan durasi turunnya hujan bisa seharian penuh, sehingga dapat menyebabkan banjir.

Dalam Rahasia Alam Semesta ini, peneliti Pusat Penelitian Limnologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan mengapa hujan seharian bisa menyebabkan bencana banjir.

Peneliti Pusat Penelitian Limnologi LIPI, M Fakhrudin mengungkapkan bahwa terdapat beberapa faktor yang bisa menyebabkan banjir.

Faktor penyebab banjir yang paling utama adalah curah hujan. Intensitas curah hujan sendiri bervariasi, ada hujan lebat sampai hujan sangat lebat dan menghasilkan air yang banyak.

Hal ini juga berkaitan dengan durasi atau waktu lama terjadinya hujan.

Baca juga: Banjir di Mana-mana, Benarkah Musim Hujan Tahun Ini Lebih Basah?

"Misalnya, saat hujan (turun) 100 mm dalam 1 hari (100mm/hari) berbeda dengan 100 mm dalam 1 jam. Ini akan memberikan respons yang berbeda," jelas Fakhrudin ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (25/2/2021).

Fakhrudin menambahkan bahwa hal ini juga ada kaitannya dengan seberapa kuat kemampuan infiltrasi pada tanah itu sendiri. Infiltrasi adalah proses penyerapan air hujan yang turun dan diserap oleh tanah.

Daya serap tanah yang kecil bisa dipengaruhi oleh beberapa hal, bisa karena jenis penggunaan lahan, kadar lengas tanah, atau bisa juga karena semakin minimnya kawasan hijau yang ditumbuhi pohon. 

Kemudian, air yang tidak dapat diserap oleh tanah ini, akan mengalir ke tempat yang lebih rendah dan masuk ke saluran kecil atau sistem drainase yang biasanya ada di pemukiman. 

Baca juga: Banjir Jakarta dan Bekasi, Ini Daftar Wilayah Masih Berpeluang Hujan

Kemampuan sistem drainase untuk membawa air hujan kembali ke sungai atau laut ini juga berpengaruh. Di permukiman seperti Jakarta, sistem drainase cenderung datar dan sekitar 40 persen berada di bawah permukaan laut. 

"Terlebih pada saat air yang tidak bisa diserap oleh tanah jumlahnya sangat banyak melebihi biasanya," lanjut Fakhrudin. 

Ini akan menyebabkan sungai penuh dan meluap, kemudian menyebabkan genangan air atau yang kita kenal dengan banjir.

Saat ini, akibat curah hujan tinggi di beberapa wilayah Indonesia, khususnya Jakarta dan sekitarnya menyebabkan bencana banjir. Banjir Jakarta dan Bekasi, bahkan merendam rumah warga dengan beragam ketinggian air.

Baca juga: Kenapa Udara Panas Saat Mau Hujan?

Sebuah Bajaj menerobos banjir di Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat, Sabtu (8/2/2020). Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Sabtu (8/2) dini hari membuat sejumlah kawasan di Ibu Kota terendam banjir.ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN Sebuah Bajaj menerobos banjir di Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat, Sabtu (8/2/2020). Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Sabtu (8/2) dini hari membuat sejumlah kawasan di Ibu Kota terendam banjir.

Tindakan mencegah banjir

Namun, Fakhrudin mengungkapkan bahwa banjir tetap bisa terjadi walau intensitas hujan tidak besar.

Pada intinya, sebenarnya banjir bukan disebabkan oleh banyaknya air hujan, tapi seberapa besar kemampuan tanah dalam menyerap air dan sungai untuk menampung air.

Maka dari itu, penggundulan hutan dan padatnya permukiman menjadi faktor utama berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap air. 

Kendati demikian, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memprediksi banjir.

Baca juga: Hujan Lebat Bersihkan Polusi Udara Jakarta, Gunung Gede Pangrango Terlihat

Salah satunya menggunakan pemodelan. Pemodelan ini yang akan memperkirakan seberapa besar intensitas hujan, berapa luas genangan yang akan dihasilkan dan kapan akan sampai ke daerah-daerah rendah. 

"Hal lain yang dapat kita lakukan untuk mencegah banjir adalah untuk daerah hulu, perbanyak daerah resapan. Tanami pohon dan tumbuhan yang bisa menyerap air lebih banyak," kata Fakhrudin.

Sementara itu, daerah yang berada di bawahnya bisa membuat bendungan atau situ untuk menampung air.

Fakhrudin juga mengingatkan pentingnya memperbaiki sistem drainase di daerah yang lebih rendah, guna mengantisipasi meluapnya air yang dapat menyebabkan banjir saat hujan turun dengan intensitas tinggi.

Baca juga: Wilayah Waspada Cuaca Ekstrem, Hujan Lebat hingga Gelombang Tinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com