Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Mana-mana, Benarkah Musim Hujan Tahun Ini Lebih Basah?

Kompas.com - 24/02/2021, 16:37 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak awal Januari hingga Februari 2021, banjir dan banjir bandang telah merendam ribuan rumah masyarakat Indonesia di sejumlah wilayah provinsi.

Beberapa daerah yang turut dilanda banjir awal tahun 2021 ini adalah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Jombang, Karawang, Malang, Kalimantan Selatan, Kota Manado, Palopo, dan lainnya. 

Lantas, apakah ini pertanda musim hujan di tahun 2020-2021 ini lebih ekstrem daripada tahun sebelumnya?

Baca juga: Wilayah Indonesia yang Berpotensi Cuaca Ekstrem dan Banjir Bandang Pekan Ini

Mengenai persoalan ini, Koordinator Bidang Analisis Variabilitas Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Supari PhD mengatakan bahwa memang benar musim hujan periode tahun 2020-2021 ini cenderung lebih basah daripada tahun-tahun sebelumnya.

"Dari analisis umumnya memng tahun 2020 (periode musim hujan 2020-2021) itu kecenderungannya (musim hujan) basah," kata Supari kepada Kompas.com, Rabu (24/2/2021).

Bahkan menurut Supari, dengan menghitung perbandingan untuk 40 tahun ke belakang yaitu sejak tahun 1981, periode musim hujan 2020-2021 ini masuk dalam 5 besar tahun cenderung basah.

"Jadi kalau kita rangking (secara) nasional begitu, tahun 2020-2021 itu masuk dalam 5 besar tahun terbasah," ujarnya.

Seperti diketahui, perhitungan musim hujan tidak hanya dihitung sejak awal setiap tahunnya. Sebab umumnya wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan sejak bulan Oktober akhir hingga awal November.

BMKG sendiri pada tahun 2020 yang lalu, telah mengeluarkan keterangan resminya bahwa musim hujan di Indonesia periode 2020-2021 pada sebagian wilayahnya sudah terjadi sejak akhir Oktober, dan sebagian lagi baru memasuki musim hujan pada November.

Periode musim hujan tersebut, telah dinyatakan dan diprediksikan akan berlangsung hingga bulan Maret-April 2021 ini.

Baca juga: Banjir Jakarta Akibat Cuaca Ekstrem, 4 Faktor Pemicunya Menurut BMKG

Namun, Supari mengatakan meskipun diprediksikan akan berakhir pada bulan Maret-April 2021, tetapi ada kecenderungan berakhirnya musim hujan akan mundur sekitar satu bulan.

"Ada kecenderungan bahwa awal musim kemarau tahun 2021 itu mundur, sehingga itu bisa diintrepretasikan bahwa akhir musim penghujannya juga mundur," jelasnya.

Oleh karena itu, ia menegaskan kepada masyarakat di wilayah rawan bencana masih harus siap siaga dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi curah hujan tinggi yang berisiko atau berdampak terhadap bencana hidrometeorologi.

"Terutama kalau di wilayah Jawa itu belum berakhir (musim hujan), sehingga potensi terjadi hujan itu masih cukup tinggi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com