Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gajah Berevolusi Bertubuh Besar dan Kebal Kanker, Apa Rahasianya?

Kompas.com - 10/02/2021, 09:02 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Gajah dikenal sebagai mamalia darat terbesar di dunia sekaligus hewan yang kebal kanker.

Lantas bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Sebuah studi baru berusaha menyelidiki teka- teki ini.

Seperti dikutip dari Phys, Selasa (9/2/2021) sebelumnya peneliti telah mengamati adanya gen penekan tumor bernama TP53.

Namun peneliti ingin menggali lebih dalam, apakah gajah memiliki lebih banyak lagi salinan penekan tumor.

Baca juga: Pertama Kali, Ahli Hitung Populasi Gajah Afrika dari Luar Angkasa

"Dalam studi baru kami mengeksplorasi bagaimana gajah dan kerabatnya yang masih hidup dan punah berevolusi menjadi imun dengan kanker," ungkap Vincent Lynch, ahli biologi di University at Buffalo.

Setelah analisis, peneliti ternyata menemukan bahwa gajah memiliki lebih banyak salinan ekstra dari gen penekan tumor yang dapat berkontribusi terhadap perbaikan DNA yang meliputi ketahanan stres oksidatif, pertumbuhan sel, penuaan, dan kematian.

Hal tersebut pun membuat gajah memiliki perlindungan kanker yang lebih baik.

"Dengan menentukan seberapa besar spesies berumur panjang berevolusi untuk menekan kanker, kita dapat mempelajari sesuatu yang baru tentang bagaimana evolusi bekerja dan mudah-mudahan menemukan cara untuk menggunakan pengetahuan itu untuk pengobatan kanker," papar Juan Manuel Vasquez, peneliti dari University of California, Berkeley.

Menariknya, dalam studi ini peneliti juga berhasil mengungkap jika ada hubungan antara gen penekan tumor dengan tubuh besar gajah.

Baca juga: Mengejutkan, Setiap Hari Gajah Kehilangan 325 Liter Air dari Tubuhnya

 

Setelah mempelajari sejumlah DNA gajah, serta spesies tertentu yang masuk dalam kelompok mamalia, peneliti menyebut kalau gen penekan tumor ternyata cukup umum ditemukan pada gajah, baik yang masih hidup maupun yang telah punah, seperti mammoth berbulu, mastodon, dan banyak lagi.

Gen juga ditemukan pada hewan yang masih berkerabat dengan gajah seperti tikus mondok emas Cape dan tikus gajah.

Temuan ini membuat peneliti menyimpulkan, jika gen penekan tumor memang memiliki andil dalam evolusi tubuh besar pada gajah.

"Salinan tambahan penekan tumor mungkin telah membantu semua hewan mnejadi berukuran sangat besar, "tambah Lynch.

Temuan yang telah dipublikasikan pada 29 Januari di jurnal eLife ini, juga sekaligus menunjukkan jika kemampuan untuk menekan tumor sudah ada atau bertepatan dengan evolusi tubuh pada gajah dan kerabatnya.

Baca juga: Kapal Karam Penuh Gading, Ungkap Perburuan Gajah di Abad ke-16

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com