KOMPAS.com - Seperti yang kita tahu, burung, ayam dan unggas lainnya berkembang biak dengan cara bertelur.
Namun, pernahkah Anda berpikir bagaimana cara mereka melakukan proses perkawinan? Bagaimana cara burung jantan berhubungan seks dengan sang betina?
Jika Anda memperhatikan lebih saksama, hampir semua burung dan unggas seperti ayam jago, elang, dan burung lainnya tidak memiliki sesuatu yang biasa digunakan dalam proses berhubungan seks untuk melakukan pembuahan internal, yaitu penis.
Lantas, mengapa burung dan jenis unggas darat lainnya tidak memiliki penis?
Baca juga: Kenapa Burung Tidak Kesetrum Saat Bertengger di Kabel Listrik?
Dilansir dari Smithsonian Magazine, hanya ada beberapa unggas yang memiliki penis eksternal seperti burung unta, bebek dan angsa. Selebihnya, kebanyakan unggas darat jantan tidak memiliki organ kelamin eksternal.
Alih-alih menggunakan penis untuk membuahi sel telur betina saat kawin, mereka mengeluarkan sperma dari kloaka, lubang yang juga digunakan untuk mengeluarkan urin dan kotoran, dan meneruskannya ke kloaka betina.
Uniknya, kebanyakan jenis unggas darat sebenarnya memiliki penis saat masih menjadi embrio awal.
Kemudian, saat berkembang, gen yang disebut Bmp4 memicu aliran sinyal kimiawi yang menyebabkan sel-sel di penis yang sedang berkembang mati dan layu.
Martin Cohn dari University of Florida di Gainesville, membandingkan perkembangan embrio dua jenis burung darat yang tak memiliki penis (ayam dan burung puyuh) dengan dua spesies unggas air yang memiliki penis melingkar yang dapat memanjang (angsa dan bebek).
Dengan menggunakan mikroskop elektron, mereka menemukan bahwa pada tahap awal perkembangan, embrio jantan dari kedua kelompok ini memiliki prekursor penis.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan