Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Nipah Wabah Masa Lalu, Ini Fakta Lain Kerabat Virus Corona

Kompas.com - 28/01/2021, 18:27 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

2. Tingkat kematian 75 persen

Menurut Wacharapluesadee, virus Nipah yang diamati bersama timnya, adalah jenis virus yang berpotensi memberi ancaman kesehatan yang serius.

"Ini sangat mengkhawatirkan karena (infeksi virus Nipah) belum ada obatnya dan tingkat kematian yang disebabkan oleh virus ini tinggi," kata Wacharapluesadee.

Lebih lanjut Wacharapluesadee mengungkapkan bahwa tingkat kematian akibat virus Nipah ini berkisar antara 40 hingga 75 persen, tergantung lokasi terjadinya wabah.

Kekhawatiran terhadap ancaman dari virus ini juga diungkapkan WHO.

Setiap tahun, WHO meninjau daftar panjang patogen yang dapat menyebabkan darurat kesehatan masyarakat untuk memutuskan prioritas anggaran riset dan pengembangan mereka.

Baca juga: Bukti Baru: Ditemukan Virus Corona Kerabat Dekat SARS-CoV-2 pada Kelelawar

 

WHO fokus pada patogen yang paling mengancam kesehatan manusia, yang berpotensi menjadi pandemi dan belum ada vaksinnya.

3. Kelelawar buah inang virus Nipah

Virus Nipah dibawa oleh kelelawar buah, yang merupakan inang alaminya. Manusia dapat terpapar virus ini melalui kontak dengan kelelawar.

Veasna Duong, kepala unit virologi di laboratorium penelitian Institut Pasteur di Phnom Penh dan kolega Wacharapluesadee mengatakan bahwa setiap interaksi manusia dengan kelelawar dapat dianggap sebagai interaksi berisiko tinggi.

Artinya, lompatan penyakit yang diakibatkan oleh virus Nipah ke manusia sangat mungkin terjadi.

"Paparan seperti ini dapat menyebabkan virus bermutasi, yang dapat menyebabkan pandemi," kata Duong.

Baca juga: Kelelawar Inang Virus SARS, Hendra hingga Covid-19, Ahli Peringatkan

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com