Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pasien Covid-19 Bisa Alami Gejala Tersembunyi Happy Hipoxia?

Kompas.com - 05/09/2020, 11:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Happy hypoxia yang disebut bisa menyebabkan pasien Covid-19 meninggal dunia tanpa gejala, membuat masyarakat khawatir.

Ketua Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi Susanto mengatakan bahwa sebenarnya, secara umum ketika ada suatu infeksi di paru dan jaringan paru, sangat mungkin mengalami hipoksemia.

Hipoksemia adalah kondisi rendahnya kadar oksigen di dalam darah. Sementara, hipoxia merupakan akibat yang terjadi, ketika rendahnya kadar oksigen sudah mencapai jaringan darah.

Baca juga: Apa Itu Happy Hypoxia, Kematian Tanpa Gejala Pasien Corona?

Umumnya, seseorang yang mengalami hipoksemia sebenarnya memiliki gangguan atau keluhan, diantaranya seperti berikut.

- Sesak napas

- Lelah

- Pusing, sakit kepala bahkan disertai dengan pingsan

- Napas lebih pendek (dispnea)

- Napas lebih cepat (takipnea)

- Batuk

- Percepatan detak atau denyut jantung

- Perubahawan warna kulit bisa menjadi biru pada ujung jemari dan bibir

- Tubuh kehilangan keseimbangan

Sedangkan, pada silent hipoksemia atau banyak dikenal dengan happy hypoxia adalah kondisi rendahnya saturasi oksigen dalam darah dan jaringan, tetapi tidak memiliki keluhan atau gejala secara fisik.

Ironisnya, happy hypoxia ini justru dikabarkan menyebabkan kematian tanpa gejala pada pasien yang positif terinfeksi virus SARS-CoV-2.

Lantas, kenapa happy hypoxia atau silent hipoksemia bisa terjadi pada pasien Covid-19?

Agus menegaskan, hingga saat ini, belum ada penjelasan ilmiah secara pasti dan jelas terkait happy hypoxia yang dialami oleh pasien terinfeksi positif Covid-19.

"Namun suatu hipotesis atau suatu teori dari berbagai jurnal, menyatakan adanya kemungkinan terjadi gangguan sistem reseptor dan jarak pada jaringan saraf yang memberi peringatan pada sistem saraf pusat," jelas Agus kepada Kompas.com, Kamis (3/9/2020).

Baca juga: Penyebaran Covid-19 di Bus China, Bukti Penularan Terjadi Lewat Udara

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com