Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3.003 Kasus Baru Covid-19 dalam Sehari di Indonesia, Apa Sudah Puncak?

Kompas.com - 29/08/2020, 16:00 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jumat (28/8/2020), Indonesia mengonfirmasi penambahan 3.003 kasus baru di Tanah Air.

Berdasar catatan Kompas.com, angka itu adalah penambahan tertinggi sejak kasus corona pertama kali diumumkan di Indonesai, 2 Maret 2020.

Apa sebenarnya makna penambahan kasus ini? Apakah sudah puncak atau dampak karena pekan lalu ada libur panjang?

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengingatkan, ini belum puncak kasus Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: LIPI Berhasil Urutkan Genom Virus Corona SARS-CoV-2, Apa Manfaatnya?

"3.000 kasus belum puncak. Ini juga bukan gambaran dari adanya libur panjang dan orang pada mudik. (Saat ini) masih perjalanan ke puncak (pandemi Covid-19 di Tanah Air," kata Dicky dihubungi Kompas.com, Sabtu (29/8/2020).

Menurut perhitungan epidemiologis, Dicky memprediksi untuk wilayah DKI Jakarta dan khususnya pulau Jawa, mungkin akan mengalami puncak di akhir Seprember sampai pertengahan Oktober.

"Bisa jadi (puncak sampai) akhir tahun," imbuhnya.

Tren merangkak naik

Alih-alih puncak, Dicky mengatakan menurut perhitungan epidemiologis Moving Average yaitu penambahan baik kasus baru maupun penambahan kematian pertujuh hari, saat ini dalam tren yang meningkat.

Artinya, secara grafik ada penambahan kasus yang cukup tajam dan tidak ada penurunan kasus sekarang ini.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 3.003 kasus baru Covid-19 itu diketahui setelah pemerintah melakukan pemeriksaan 33.082 spesimen dalam sehari.

Hal ini terbukti bahwa positive rate Covid-19 di Tanah Air masih tinggi dan mungkin saja angka sebenarnya jauh lebih tinggi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar positive rate Covid-19 setiap negara di bawah 5 persen.

Namun nyatanya, positive rate di Indonesia mencapai tiga kali lipat dari yang direkomendasikan WHO.

Petugas penjaga makam melintas di areal pemakaman khusus untuk jenazah COVID-19 di kawasan Simalingkar B, Medan, Sumatera Utara, Jumat (7/8/2020). Pihak Pemkot Medan mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk menambah areal pemakaman khusus jenazah COVID-19 di Kota Medan mengingat jumlah korban meninggal dunia akibat COVID-19 terus meningkat. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/wsj.  ANTARA FOTO/SEPTIANDA PERDANA Petugas penjaga makam melintas di areal pemakaman khusus untuk jenazah COVID-19 di kawasan Simalingkar B, Medan, Sumatera Utara, Jumat (7/8/2020). Pihak Pemkot Medan mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk menambah areal pemakaman khusus jenazah COVID-19 di Kota Medan mengingat jumlah korban meninggal dunia akibat COVID-19 terus meningkat. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/wsj.

Menurut Dicky, hal ini menunjukkan ada kemungkinan bahwa cakupan tes Covid-19 belum bisa mendeteksi orang-orang yang membawa virus.

Testing tidak boleh diabaikan selama masa pandemi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com