Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Pasien Covid-19 Bervariasi, Obat Apa Saja yang Diberikan?

Kompas.com - 19/08/2020, 09:00 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Pertama di Rumah Sakit Darurat seperti Wisma Atlet, dari Bulan Maret-April, derajat awal masuk terdata 413 pasien kasus ringan hingga derajat akhir tetap 413 pasien kasus ringan.

Dari 413 pasien kasus ringan tersebut, 410 orang atau sekitar 99,3 persen pasien sembuh. Satu orang (0,2 persen) harus rujuk, dan ada dua pasien (0,5) yang Atas Permintaan Pasien (APS) atau memaksakan meminta suatu tindakan tertentu.

Perlu diketahui, APS merupakan gambaran pasien yang meminta pulang paksa, minta dirujuk, minta melakukan terapi tertentu, minta tidak dilakukan terapi tertentu, minta pindah rumah sakit dan lain sebagainya.

2. Rumah Sakit Persahabatan

Dihimpun berdasarkan data Bulan Maret- Juli 2020.

Terdapat 87 pasien kasus ringat derajat awal masuk sampai akhir dan 100 persen sembuh semua.

Terdapat 141 pasien kasus sedang pada awal masuk, tetapi hanya 125 pasien yang tetap bertahan di fase sedang sampai akhir, dan 123 pasien berhasil sembuh. Namun dua orang pasien meninggal dunia.

Dari kasus sedang berakhir ke kasus berat terdata ada 6 pasien dan sembuh semua. Tetapi, dari fase sedang yang mengalami kritis ada 10 pasien, dan hanya 7 orang yang sembuh, 3 lainnya meninggal dunia.

Baca juga: Temuan Awal, Dexamethasone Terbukti Efektif Selamatkan Pasien Covid-19

Pasien kasus berat terdata 176 pasien awal masuk dan 145 tetap berada di kasus berat, hingga akhirnya 144 orang sembuh dan 1 orang meninggal dunia.

Sementara, dari kasus berat beralih ke kritis terdata ada 31 pasien, di mana hanya 11 orang yang sembuh dan 20 orang meninggal dunia.

Sedangkan, pasien yang dari awal masuk dengan kondisi kritis tercatat 142 pasien, dan hanya 29 orang yang sembuh, serta 113 orang meninggal dunia.

Agus menegaskan, dari data ini saja memang membuktikan bahwa pada kondisi pasien Covid-19 kasus kritis memang cukup sulit disembuhkan, karena banyak faktor lain yang menjadi pemicunya juga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com