Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Tubuh Manusia: Kenapa Air Bikin Jari Tangan dan Kaki Keriput?

Kompas.com - 07/08/2020, 10:09 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Dalam studi terbaru, tim meminta peserta penelitian mengambil benda basah atau kering termasuk kelereng yang memiliki ukuran berbeda, dengan tangan normal atau dengan jari berkerut setelah direndam dalam air hangat selama 30 menit.

Hasilnya, peserta lebih cepat mengambil kelereng basah dengan jari keriput, dibanding kelereng kering. Namun, jari berkerut tidak berpengaruh pada benda kering yang bergerak.

Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Biology Letters.

"Kami telah menunjukkan bahwa jari-jari yang keriput memberikan cengkeraman lebih baik dalam kondisi basah. Ini berfungsi seperti pola ban mobil yang bersentuhan dengan jalan dan tetap memberi cengkeram yang baik," kata Tom Smulders, ahli biologi evolusi di Newcastle University, Inggris dan salah satu penulis makalah ini.

Mencengkeram erat

Smulders menambahkan, jari-jari yang keriput bisa membantu nenek moyang kita mengumpulkan makanan dari vegetasi atau sungai basah.

Sementara efek analogi pada jari kaki membantu kita berpijak di tengah hujan saat tidak mengenakan alas kaki.

Baca juga: Misteri Tubuh Manusia: Kenapa Bulu Kuduk Berdiri saat Udara Dingin?

Penelitian ini belum selesai. Para ahli masih harus memeriksa apakah kerutan serupa terjadi pada hewan lain dan apakah juga memberikan keuntungan yang sama.

"Saat ini kami tidak tahu siapa yang memilikinya, selain manusia dan kera,” kata Changizi.

Mengingat kerutan memberi keuntungan pada benda basah tetapi tidak berdampak pada benda kering, tidak jelas mengapa jari kita tidak keriput secara permanen, kata Smulders.

Namun dia memiliki beberapa hipotesis.

"Mungkin, kerutan ini dapat mengurangi sensitivitas di ujung jari atau dapat meningkatkan risiko kerusakan ketika memegang benda."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com