KOMPAS.com - Tim Juno, para astronom peneliti Jupiter kembali menunjukkan fenomena alam di atmosfer planet ini.
Melansir Phys, Kamis (6/8/2020), hasil pengamatan baru yang dilakukan wahana antariksa milik NASA, Juno menunjukkan adanya badai petir dahsyat yang terjadi di atmosfer Jupiter yang dapat membentuk hujan es yang kaya amonia.
Fenomena alam ini memainkan peran kunci dalam dinamika atmosfer planet terbesar di tata surya ini. Teori ini dikembangkan menggunakan data dari radiometer gelombang mikro Juno oleh tim Juno.
Dijelaskan dalam dua publikasi penelitian yang dipimpin oleh peneliti di Laboratoire Lagrange (CNRS / Observatoire de la Côte d'Azur / Université Côte d'Azur) dengan dukungan dari CNES.
Baca juga: Pertama Kalinya, NASA Juno Tangkap Fenomena di Bulan Terbesar Jupiter
Dalam teori ini menjelaskan beberapa aspek yang membingungkan dari meteorologi Jupiter dan memiliki implikasi terhadap cara kerja atmosfer planet raksasa secara umum.
Temuan ini disajikan dalam tiga rangkaian artikel yang dipublikasikan di jurnal Nature dan JGR Planets. Lebih lanjut dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa air adalah substansi kunci dalam meteorologi planet dan diyakini memainkan peran kunci dalam pembentukannya.
Badai terestrial didorong oleh adanya dinamika air yang menciptakan badai petir yang diduga terhubung ke wilayah di mana beberapa fase air hidup berdampingan, yakni material padat, cair dan gas.
Baca juga: Fenomena Langka: Bulan, Jupiter, dan Saturnus Sejajar hingga Malam Ini
Seperti Bumi, air di Jupiter digerakkan oleh badai petir. Diperkirakan terbentuk di dalam atmosfer planet yang dalam, sekitar 50 km di bawah awan yang terlihat, di mana suhunya mendekati 0 derajat Celcius.
Ketika badai ini cukup kuat, mereka membawa kristal es air ke atmosfer bagian atas.
Peneliti dari Amerika Serikat dan Laboratoire Lagrange, dalam artikel pertama, menyarankan, ketika kristal ini berinteraksi dengan gas amonia, amonia akan bertindak sebagai anti-pembekuan, mengubah es menjadi cairan.
Di Jupiter seperti Bumi, campuran 2/3 air dan 1/3 gas amonia akan tetap cair hingga suhu minus 100 derajat Celcius.
Kristal es yang telah melayang tinggi ke atmosfer planet Jupiter dilebur oleh gas amonia, membentuk cairan air-amonia, dan menjadi benih bagi hujan es amonia yang eksotis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.