Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kathy Sullivan, Perempuan Pertama yang Jelajahi Titik Terdalam Bumi

Kompas.com - 10/06/2020, 13:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Mantan astronot NASA sekaligus Ahli kelautan, Dr Kathryn D. (Kathy) Sullivan menjadi wanita pertama yang menyelami Challenger Deep, titik terendah Bumi di dalam Palung Mariana, Samuder Pasifik Barat.

Pada Minggu (7/6/2020), Kathy yang pernah melakukan perjalanan ke luar angkasa dengan pesawat ulang alik menyelami Challenger Deep hingga kedalaman 10.973 meter.

Sullivan yang berusia 68 tahun menyelami Challenger Deep dengan kapal selam DSV Limiting Factor (LF) pada Minggu (7/6/2020).

Baca juga: Mahluk Laut ini Lindungi Kita dari Jutaan Virus di Lautan

Kapal selam DCV Limiting Factor dibangun perusahaan Triton Submarines yang ada di Florida, AS.

Kapal selam LF adalah kendaraan pertama yang berulang kali pergi ke titik terdalam lautan.

Seperti kita tahu, titik terdalam lautan memiliki tekanan sangat besar, sangat gelap, dan suhunya hampir beku. Hanya mikroorganisme khusus yang bertahan hidup di lingkungan seperti ini.

Dalam ekspedisi ini, Sullivan tidak sendirian. Dia bersama dengan pilot LF, Victor Vescovo.

"Victor mengajak saya menyelami Challenger Deep, tempat terdalam di planet ini, dengan Limiting Factor," kata Kathy Sullivan dilansir IFL Science, Selasa (9/6/2020).

"Itu adalah keputusan mudah bagi saya (untuk menerima tawaran itu). Karena saya tahu kualitas teknologi yang dibangun Victor pada kapal selamnya," imbuhnya.

Sullivan menjadi orang kedelapan dalam sejarah yang pernah menjelajahi Challenger Deep, menyusul Don Walsh dan Jacques Picard pada 1960 serta sutradara film James Cameron pada 2012.

Sebelumnya pada 11 oKtober 1984, Sullivan menjadi perempuan Amerika pertama yang berjalan di luar angkasa.

Dengan capaian ini, artinya Sullivan menjadi satu-satunya orang yang pernah berada di dua tempat terekstrem, dasar laut paling dalam dan luar angkasa.

"Tujuannya adalah orbit rendah Bumi, untuk mencapai itu seperti mengendarai bom. Butuh energi sangat besar dan waktu yang sangat singkat untuk mencapainya, butuh jutaan pon daya dorong dalam delapan setengah menit," ungkap Sullivan.

"Ini lebih dari penerbangan panjang yang sangat hiper-dramatis," imbuhnya.

Sullivan pun masih ingat dengan apa yang dilihatnya di dasar Challenger Deep.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com