Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Suhu Udara dan Suhu Muka Laut Global Meningkat, Apa Akibatnya?

Kompas.com - 23/04/2020, 12:16 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Suhu permukaan laut di perairan Indonesia secara umum agak mendingan pada tahun 2019 lalu, disebabkan pengaruh fenomena Dipole Mode Positif Samudera Hindia yang kuat dan El Nino kategori lemah.

Berdampak destruktif

Herizal menuturkan bahwa dengan tren menghangatnya suhu udara permukaan dan suhu permukaan laut secara global serta kontras antar keduanya dapat memicu perubahan dinamika cuaca dan iklim di suatu wilayah.

Selain itu, juga dapat meningkatkan frekuensi dan intensitas kejadian cuaca ekstrem ataupun badai tropis.

Baca juga: Kajian BMKG-UGM, Cuaca dan Iklim Memang Pengaruhi Wabah Corona, tapi...

"Menghangatnya lautan dapat memicu badai lebih mudah untuk tumbuh atau dapat menjadi sumber kekuatan badai sehingga lebih destruktif," jelas dia.

Akibat pemanasan lautan dan kaitannya dengan peningkatan kekuatan badai tropis di semua wilayah Samudera ini telah dikaji dalam banyak artikel. Salah satunya yaitu kajian Balaguru dkk yang diterbitkan di jurnal Nature Communication pada tahun 2016.

Dalam jurnal tersebut, Balaguru menyatakan bahwa pemanasan global telah memicu intensifikasi pembentukan super-taifun.

Hal ini sesuai dengan hasil kajian oleh peneliti BMKG dengan menggunakan data Joint Typhoon Warning Center (JTWC) terhadap kejadian Siklon Tropis di Samudera Hindia bagian Selatan.

Pada periode 1961 - 2016, terindikasi adanya tren yang signifikan secara statistik untuk peningkatan frekuensi badai tropis dengan kategori berbahaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com