Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/04/2020, 09:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber SCMP


KOMPAS.com - Sebuah studi mengungkapkan mutasi virus corona bergerak cukup cepat dan kian mematikan. Ilmuwan menyarankan agar pengembangan vaksin Covid-19 dapat mempertimbangkan dampak mutasi virus corona.

Sekelompok ilmuwan China yang dipimpin oleh Profesor Li Lanjuan dan timnya dari Zhejiang University menemukan mutasi virus corona pada sekelompok kecil pasien yang sebelumnya tidak dilaporkan.

Sebab, mutasi virus ini terbilang langka, sehingga para ilmuwan tidak pernah menduga hal itu mungkin saja terjadi.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Mutasi Langka Virus Corona SARS-CoV-2, Ini Penjelasannya

Seperti dilansir dari South China Morning Post (SCMP), Rabu (22/4/2020), Prof Li dan timnya telah mengkonfirmasi bukti mutasi virus corona, SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.

Bukti tersebut menunjukkan seberapa kuat pengaruh mutasi virus SARS-CoV-2 dalam menyebabkan penyakit atau kerusakan pada inangnya.

Prof Li dan koleganya menyarankan agar pengembangan obat-obatan dan vaksin Covid-19 ini dapat memperhitungkan dampak dari akumulasi mutasi virus corona.

"Itu dilakukan untuk menghindari potensi yang lebih buruk," kata Prof Li.

Baca juga: Manakah Skenario Ideal Pandemi Corona di Indonesia, Ahli Jelaskan

Menggunakan pendekatan ultra-deep sequensing, Prof Li menyelidiki mutasi virus ini dengan menganalisa strain virus yang diisolasi dari 11 pasien Covid-19 yang terpilih secara acak dari Hangzhou.

Pengujian efisiensi strain virus dalam menginfeksi dan membunuh sel, menunjukkan adanya mutasi paling mematikan.

Mutasi ini juga telah ditemukan pada sebagian besar pasien di seluruh Eropa. Sedangkan strain yang lebih ringan ditemukan di Amerika Serikat, seperti di negara bagian Washington.

Prof Li dan timnya mendeteksi lebih dari 30 mutasi virus corona dan 60 persen di antaranya adalah 19 mutasi virus baru.

Beberapa mutasi yang terjadi menyebabkan perubahan fungsional pada spike protein virus.

Bahkan, jenis perubahan strain virus yang paling agresif dapat menghasilkan viral load hingga 270 kali lebih banyak dibandingkan jenis yang paling lemah.

Strain virus ini juga dapat membunuh sel-sel dengan cepat. Virus corona berubah dengan kecepatan rata-rata satu mutasi per bulan.

China National Center for Bioinformation telah mengurutkan lebih dari 10.000 strain virus dan di antaranya mengandung 4.300 mutasi.

Ilustrasi vaksin imunisasi.shutterstock Ilustrasi vaksin imunisasi.

Baca juga: Mutasi Baru Corona Ditemukan di India, Bisa Ancam Pengembangan Vaksin

Temuan dari studi ini bisa menjelaskan perbedaan dalam mortalitas regional.

Sebab, infeksi pandemi dan tingkat kematian bervariasi dari satu negara dengan negara lain.

Masalah ini juga semakin rumit, karena tingkat kelangsungan hidup juga bergantung pada banyak faktor, seperti usia, kondisi kesehatan yang mendasari atau bahkan golongan darah.

Di rumah sakit, Covid-19 telah diperlakukan sebagai salah satu penyakit dan pasien telah menerima pengobatan yang sama terlepas dari strain virus corona yang mereka miliki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber SCMP
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com