Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2020, 10:33 WIB
Ellyvon Pranita,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa tektonik berkekuatan M 5,0 mengguncang wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, Senin (6/4/2020) pagi pukul 05.42 WIB.

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa ini memiliki parameter awal M 5,0 yang kemudian dimutakhirkan menjadi M 4,7.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono menyebutkan bahwa episenter gempa terletak pada koordinat 5.26 LS dan 102.4 BT.

Baca juga: Lebih Banyak dari Februari, Selama Maret Indonesia Diguncang 965 Gempa

Lokasi tepatnya berada di laut pada jarak 106 kilometer arah Barat Daya Kota Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu pada kedalaman 49 kilometer.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lepeng Indo Australia dan Eurasia," kata Rahmat dalam keterangan tertulisnya.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik.

Kendati lokasi gempa ini berada di laut, berdasarkan hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Namun, dampak guncangan gempa ini dirasakan di beberapa wilayah.

Masyarakat yang tinggal di daerah Liwa, Lampung Barat merasakan guncangan gempa pada mencapai skala intensitas II-III MMI, di mana getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Sementara itu, di Kota Manna, Bengkulu, getaran yang dirasakan mencapai skala intensitas II MMI, di mana getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut," kata dia.

Baca juga: Bukan Disebabkan Sesar Palu-Koro, Ini Pemicu Gempa Sigi 28 Maret Lalu

Terkait gempa susulan, hingga hari Senin, 06 April 2020 pukul 06.05 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan atau aftershock.

Namun, masyarakat tetap diminta untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," ujar dia.

BMKG juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com