Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jumlah Kasus Mikroplastik Terdeteksi di Plasenta Manusia Meningkat

KOMPAS.com - Hanya dalam beberapa tahun terakhir, studi telah menemukan potongan-potongan plastik mikroskopis yang mengambang di beberapa lusin sampel plasenta manusia.

Plasenta adalah organ yang menyediakan oksigen dan nutrisi bagi janin yang sedang tumbuh.

Dan kini dalam sebuah analisis baru, peneliti menemukan kembali hal baru yang mengkhawatirkan.

Seperti dikutip dari Science Alert, Sabtu (23/12/2023) mereka menemukan kontaminasi plastik itu telah meningkat secara signifikan dari waktu ke waktu di plasenta manusia.

Hasil ini didapatkan setelah peneliti dari Universitas Hawai?i di M?noa, Pusat Medis Wanita & Anak Kapi?olani, dan Universitas Federal Alagoas, Brasil, menganalisis 30 plasenta yang disumbangkan ke Repositori Biospesimen Reproduksi Hawai?i antara tahun 2006 dan 2021.

Mikroplastik yang meningkat

Pada tahun 2006 hanya enam dari sepuluh plasenta yang disumbangkan mengandung mikroplastik.

Kemudian pada tahun 2013, sembilan dari sepuluh plasenta ditemukan terkontaminasi.

Dan pada tahun 2021, masing-masing dari sepuluh plasenta yang dianalisis menunjukkan polusi plastik dan ukuran partikel mikroplastik lebih besar dari sebelumnya.

"Kami percaya bahwa plastik terapung di dalam makanan atau terhirup. Plastik tersebut masuk melalui cairan pencernaan atau paru-paru, dan partikel-partikel tersebut diserap melalui usus dan mengalir melalui aliran darah, dan kemudian terkumpul di plasenta selama kehamilan," jalas Men Jean Lee, peneliti dari Kapi?olani Medical Center.

Pertanyaan besarnya adalah saat melewati plasenta, bisakah mikroplastik itu melewati tali pusar dan kemudian sampai ke bayi?

Penelitian ini merupakan penelitian terbesar, namun ukuran sampelnya masih terlalu kecil dan terbatas secara regional untuk menarik kesimpulan pasti tentang penyebab atau dampak polusi mikroplastik pada janin atau ibu yang sedang berkembang.

Namun, hasil yang diperoleh mencerminkan pertumbuhan produksi, konsumsi, dan polusi plastik yang tiada henti secara global.

Paparan mikroplastik

Paparan mikroplastik kini tampaknya mustahil untuk dihindari, meski dampaknya terhadap kesehatan manusia sebagian besar masih belum diketahui.

Menurut beberapa perkiraan, rata-rata orang menghirup plastik seukuran kartu kredit dalam seminggu, beberapa di antaranya dapat tersangkut jauh di paru-paru Anda.

Dan itu hanya plastik yang terhirup saja.

Fragmen kecil juga terdapat dalam air minum dan makanan, dan dalam penelitian pendahuluan pada tikus, tampaknya polutan ini dapat menyusup ke setiap organ tubuh hewan pengerat tersebut.

Meskipun dampak kesehatan dari plastik pada plasenta belum diketahui, percobaan awal pada tikus menunjukkan bahwa mikro dan nanoplastik mempunyai potensi mengganggu perkembangan otak janin, yang pada gilirannya dapat menyebabkan hasil perkembangan saraf yang kurang optimal.

Namun ada yang perlu digaris bawahi pula. Tingginya tingkat kontaminasi mikroplastik di plasenta yang baru-baru ditemukan di Hawai'i mungkin tidak berlaku di tempat lain.

“Karena seluruh Negara Bagian Hawai?i ditetapkan sebagai komunitas pesisir, perempuan hamil yang tinggal di sana tampaknya sangat rentan terhadap polusi plastik di laut, dengan dampak yang belum jelas terhadap kesehatan ibu dan janin.”

Studi ini dipublikasikan di Environment International.

https://www.kompas.com/sains/read/2023/12/25/170000923/jumlah-kasus-mikroplastik-terdeteksi-di-plasenta-manusia-meningkat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke