Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Menjaga Gula Darah Penderita Diabetes Tetap Terkendali Selama Puasa

KOMPAS.com - Umat Islam di Indonesia saat ini sudah memasuki bulan suci Ramadhan 1443 Hijriah. Seperti yang telah diketahui, selama bulan Ramadhan seorang muslim yang sudah akil balig wajib untuk berpuasa dengan menahan lapar dan haus.

Berbeda dengan mereka yang dalam kondisi sehat, para penderita penyakit tertentu seperti diabetes perlu menjaga gula darahnya secara berkala, terlebih selama berpuasa Ramadhan.

Untuk diketahui, diabetes adalah penyakit yang menyebabkan kadar gula darah penderitanya lebih tinggi dari normalnya. Sehingga, jika kadar gula darahnya tidak terkontrol, penderita diabetes bisa mengalami masalah kesehatan serius lainnya.

Lantas, apa saja yang harus diperhatikan penderita diabetes selama menjalani puasa Ramadhan?

Menjawab hal tersebut, Ahli gizi DR. dr. Tan Shot Yen, M.Hum, mengatakan orang dengan diabetes perlu berkonsultasi dengan dokter yang menangani, jika ingin menjalankan puasa Ramadhan.

Dia menambahkan, konsultasi ini juga termasuk pada pengaturan obat maupun insulin.

Menurutnya, pengaturan obat yang benar dan sesuai dengan saran dokter tidak akan memicu hipoglikemi atau gula darah rendah.

"Pastikan Anda paham makanan-makanan sehat yang tidak bikin gula darah melonjak, dan cara mengolah makanan yang benar," papar Tan kepada Kompas.com, Jumat (1/4/2022).

Puasa bagi penderita diabetes, lanjut dia, aman dilakukan selama makanan atau minuman apa pun yang dikonsumsi juga aman.

Selain itu, para pasien juga harus menyadari asupan apa yang dibutuhkan oleh tubuh dan mana yang hanya sekadar pemuas nafsu.

Hal ini dilakukan untuk mencegah kadar gula tak terkontrol, setelah berbuka maupun saat sahur.

"Kembali lagi ke isi piringku, dengan catatan pilihan bahan pangan, racikan dan olahan yang benar. Pilihan bahan utuh seperti jagung ketimbang maizena," imbuhnya.

Secara umum, isi piringku menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring, terdiri dari 50 persen buah dan sayur, dan sisanya adalah karbohidrat serta protein.


Isi piringku juga menekankan seseorang untuk membatasi asupan gula, garam, dan lemak dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Anda juga dapat mengonsumsi makanan pengganti terigu dengan singkong atau ubi. Kemudian racik makanan dengan menggunakan bumbu dapur, alih-alih produk kemasan jadi.

"Olah dengan cara masak yang sehat (misalnya) pepes, soto, garang asem, sup, bakar bungkus daun, masak woku atau arsik, dan sebagainya," ungkap dr Tan.

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Rabu (30/3/2022) penderita diebetes juga harus memeriksakan gula darah saat berpuasa.

Sebab, hal paling berisiko yang bisa terjadi pada Anda saat berpuasa adalah gula darah rendah (hipoglikemi), gula darah tinggi atau hiperglikemik, serta dehidrasi.

Dengan memastikan kadar gula darah terkontrol, Anda dapat mencegah kondisi yang tidak diinginkan selama menjalankan puasa Ramadhan.

Pilihan takjil yang aman untuk penderita diabetes

Hindari makan berlebihan saat berbuka, meski perut merasa sangat kelaparan setelah berjam-jam menahan lapar dan haus.

Makan berlebihan dengan porsi yang besar usai berpuasa, dapat memicu lonjakan gula darah.

Dokter Tan menyarankan, sebaiknya takjil atau makanan yang dikonsumsi saat berbuka bukan makanan berat, bukan aneka kue atau jajan pasar, termasuk kolak. Melainkan, kudapan bergizi seperti siomay ikan atau ayam buatan sendiri.

"Otak-otak, es kelapa muda tanpa gula apalagi sirup, batasi kurma jika terlalu manis, mungkin perlu memilih kurma ruthob (kurma muda)," pungkasnya. 

https://www.kompas.com/sains/read/2022/04/03/190300523/cara-menjaga-gula-darah-penderita-diabetes-tetap-terkendali-selama-puasa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke