Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Untuk Jadi Ratu, Semut Ini Kecilkan Otak dan Besarkan Ovarium

KOMPAS.com - Urusan takhta bukan hanya milik manusia saja. Di dunia hewan, untuk menjadi penguasa tetap ada aturan mainnya.

Misalnya saja pada semut pelompat India (Harpegnathos saltator).

Untuk menjadi ratu, seekor semut pelompat India yang terpilih akan melakukan pertandingan antena yang panjang, kira-kira selama sebulan. Itu dilakukan untuk memutuskan siapa yang akan menjadi ratu selanjutnya. Tapi tak berhenti di situ saja.

Seperti dikutip dari Live Science, Kamis (22/4/2021) semut betina yang menang kemudian akan memperbesar ovariumnya dan mengecilkan otak hingga tiga perempat dari ukuran aslinya.

Tapi bila semut akhirnya gagal naik takhta, ia akan kembali menjadi pekerja, mengecilkan ovariumnya, menumbuhkan otaknya kembali, dan melanjutkan tugas sebelumnya.

"Kami menemukan bahwa otak mereka kembali sepenuhnya ke ukuran semula dalam sebulan setelah kembali jadi semut pekerja," ungkap Clint Penick, penulis utama studi dari Kennesaw State University.

"Ini sangat menakjubkan dan merupakan kali pertama perubahan dalam ukuran otak dilaporkan pada seekor serangga," katanya lagi.

Seperti kebanyakan spesies semut lainnya, koloni semut pelompat India sangat hierarkis.

Seekor ratu semut bertanggung jawab untuk bertelur dan para pekerja melindungi koloni, memelihara larva, dan berburu makanan.

Perbedaan dengan koloni semut lain terjadi setelah ratu mati.

Sebagian besar koloni semut lain biasanya perlahan-lahan akan mati satu persatu serta membuat koloni sendiri.

Tetapi saat ratu di koloni semut pelompat India mati, separuh betina di koloni tersebut akan mengikuti turnamen duel selama sebulan dengan antena mereka.

Para pekerja betina yang mampu mengaktifkan ovarium mereka sambil mengirimkan dan menerima tusukan antena konstan ke wajah kemudian dipilih untuk menjadi ratu berikutnya.

Setelah ritual selesai, ratu baru yang berjaya akan melepaskan feromon untuk mengingatkan sesama semut terhadap statusnya.

Ratu baru juga akan mengalami perubahan radikal, yakni pembekakan ovarium hingga lima kali ukuran aslinya dan otak menyusut hingga 25 persen. Masa hidup ratu berkisar enam bulan hingga lima tahun.

"Perubahan terbesar pada otak terjadi di lobus optik dan otak pusat. Semut yang keluar sebagai pemenang dalam perebutan kekuasaan pada dasarnya menjadi mesin petelur. Umumnya ratu tidak akan pernah meninggalkan sarang atau melihat siang hari lagi," jelas Penick.

Ratu juga tak perlu lagi berburu, merawat larva, atau mempertahankan sarang. Semua kebutuhan mereka terpenuhi jadi mereka tak memerlukan tingkat kognisi seperti semut yang melaukukan tugas-tugas kompleks.

Para peneliti menduga jika perubahan yang terjadi itu akibat semut telah berevolusi karena sebelumnya mengalami tingkat kematian ratu yang tinggi di sarang alami di hutan India.

Studi ini pun bukan satu-satunya penelitian yang menunjukkan hewan mengubah struktur otak mereka dengan cara ekstrim.

Spesies burung penyanyi diketahui menumbuhkan kembali bagian otak yang terlibat dalam pembelajaran lagu sebelum musim kawin.

"Sekarang kita tahu bahwa otak semut memiliki alat untuk tumbuh kembali dan memiliki banyak gen pula. Jaringan regulasi yang terlibat kemungkinan besar juga serupa dengan hewan lain bahkan vertebrata," pungkas Penick.

Studi telah dipublikasikan di jurnal Proceedings of the Royal Society B.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/23/170300623/untuk-jadi-ratu-semut-ini-kecilkan-otak-dan-besarkan-ovarium

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke