Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Vaksin Covid-19 Bisa Memengaruhi Siklus Menstruasi?

KOMPAS.com - Apakah vaksin Covid-19 bisa memengaruhi siklus menstruasi?

Pertanyaan ini muncul setelah ada kasus di Boston, AS, yang mengalami menstruasi lebih cepat setelah mendapat vaksinasi dosis kedua.

Kasus ini dialami oleh seorang perempuan yang sebut saja bernama Sam.

Sam mengaku, lima jam setelah disuntik vaksin Covid-19 Pfizer dosis kedua, dia mendapat menstruasi. Ini sekitar lima hari lebih awal dalam siklus yang biasanya terlambat.

Efek samping pasca vaksin seperti kelelahan dan rasa sakit di sekitar bahu yang disuntik dapat diantisipasi. Namun, pendarahan yang tak terduga membuat Sam khawatir.

"Menstruasi yang saya alami membuat saya takut. Jadi fakta bahwa ini adalah hal yang akan terjadi pada saya tapi tidak saya ketahui, membuat saya kesal," kata Sam (24) di Boston yang meminta namanya disamarkan.

Dilansir Insider, Kamis (22/4/2021), periode menstruasi yang dialaminya juga lebih berat dan lebih emosional dari biasanya.

"Saya hanya ingat terus menangis dan berpikir, 'ada yang salah dengan saya'," kata dia.

Awalnya Sam tidak pernah tahu bahwa ada perubahan siklus menstruasi setelah divaksin.

Namun saat dia mengetik "menstruasi lebih awal" atau "early period" di mesin pencari Google, muncul berbagai artikel tentang periode awal (menstruasi) setelah divaksin.

Sam membaca beberapa artikel dan hal yang disarankan. Dia menyadari tidak sendirian.

Vaksin Covid-19 memengaruhi perempuan dan laki-laki dengan cara berbeda

Vaksin Covid-19 dan siklus menstruasi

Perempuan cenderung mengalami efek samping yang lebih parah dan tampaknya memiliki risiko penggumpalan darah langka yang lebih tinggi terkait dengan vaksin AstraZeneca dan Johnson & Johnson's.

Namun, para ahli mengatakan belum ada cukup bukti untuk mengatakan bahwa vaksin itu menyebabkan perubahan pada menstruasi.

Perubahan siklus menstruasi setelah vaksin tapi bisa dikaitkan dengan respons stres tubuh terhadap suntikan atau pandemi, atau hanya kebetulan.

Dokter tidak tahu persis mengapa perubahan siklus menstruasi terjadi usai vaksin, karena penelitian tentang vaksin dan menstruasi sangat sedikit, dan khususnya riset tentang vaksin Covid-19 dan menstruasi tidak ada.

"Kurangnya data mengenai siklus menstruasi dan vaksin membuat geram," tulis OB-GYN Dr. Jen Gunter.

"Saya tidak khawatir tentang efek hilir terkait infertilitas atau keguguran berulang karena ini telah dipelajari dengan baik untuk berbagai vaksin. Tetapi mengetahui tentang ketidakteraturan menstruasi sama pentingnya dengan mengetahui tentang demam."

Itu sebabnya sekarang, dua peneliti wanita yang mengalami perubahan menstruasi setelah divaksinasi juga sedang mencari tahu apakah dan bagaimana vaksin Covid-19 memengaruhi menstruasi seseorang.

"Survei kami tidak dapat memberi tahu kami apa pun tentang prevalensi atau jumlah orang yang terpengaruh," kata rekan penulis studi Katharine Lee, seorang sarjana penelitian postdoctoral di Washington University School of Medicine, kepada Chicago Tribune.

"Apa yang dapat kami lakukan adalah mencari asosiasi dan tren yang membantu kami mengarahkan apa pun yang akan menjadi studi selanjutnya."

https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/23/160000723/apa-vaksin-covid-19-bisa-memengaruhi-siklus-menstruasi-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke