Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak Kelebihan atau Kekurangan Berat Badan Selama Hamil

KOMPAS.com - Ketika seseorang hamil, porsi makanan bukan untuk dua orang. Namun harus disesuaikan dengan kebutuhan.

Menurut Alexandra Stockwell yang sudah berpengalaman dalam pengobatan keluarga lebih dari satu dekade, berat badan ideal saat hamil sebenarnya ditentukan oleh ukuran dan bentuk tubuh sebelum hamil.

"Secara umum, wanita hamil diharapkan berat badannya naik 2 sampai 4 pon (0,9-1,81 kilogram) pada trimester pertama dan sekitar setengah kilogram setiap minggunya," kata Stockwel.

Selama kehamilan, biasanya total kenaikan berat badan ibu hamil adalah 11 sampai 16 kilogram.

Nah, untuk perempuan yang berat badannya kurang - diukur dengan infeks massa tubuh (IBM) - sebelum hamil, berat badannya diharapkan naik 11 sampai 18 kilogram.

Sementara perempuan yang sudah kelebihan berat badan sebelum hamil, bobotnya diharapkan naik 6 sampai 11 kilogram.

Untuk ibu hamil yang mengandung anak kembar, jumlah berat badan yang naik tidak boleh berlipat ganda. Namun ada peningkatan sekitar 16,8 sampai 24,5 kilogram. Dengan catatatan, sebelum hamil indeks massa tubuh normal.

Dampak kelebihan dan kekurangan berat badan selama hamil

Kelebihan berat badan selama hamil

Dilansir The Insider, Sabtu (14/11/2020), penambahan berat badan yang terlalu banyak dan terlalu cepat selama hamil, yakni lebih dari 1 pon (454 gram) dalam seminggu, bisa memicu diabetes gestasional.

Diabetes gestasional adalah kenaikan berat badan berlebih selama hamil dan bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti makrosomia janin atau sulitnya persalinan.

Selain itu, jika seseorang berat badannya naik terlalu banyak saat hamil nantinya akan lebih sulit diturunkan setelah melahirkan.

Kenaikan berat badan yang cepat, yakni lebih dari 2 pon (907 gram) dalam seminggu, dapat menjadi tanda preeklamsia.

Preeklamsia adalah komplikasi kehamilan yang biasanya muncul setelah kandungan menginjak usia 20 minggu.

Di beberapa kasus, preeklamsia juga bisa terjadi di akhir kehamilan, atau tepat setelah ibu hamil melahirkan.

Tingkat keparahan preeklamsia pada ibu hamil bisa bervariasi, antara ringan sampai berat.

Oleh karena itu, ibu hamil yang mengalami kenaikan berat badan berlebih harus berkonsultasi dengan dokter yang akan memantau berat badan Anda.

Kurang kenaikan berat badan saat hamil

Di sisi lain, tidak bertambahnya berat badan juga bisa menjadi masalah.

Itulah sebabnya diet dan penurunan berat badan selama kehamilan tidak dianjurkan selama kehamilan.

"Jika Anda kekurangan gizi, ini buruk untuk kehamilan dan bayi Anda," kata Stockwell.

"Ini berkorelasi dengan penambahan berat badan yang tidak memadai. Namun dalam hal ini yang jadi masalah adala malnutrisi, bukan kurangnya penambahan berat badan."

Pada akhirnya, Stockwell mendorong ibu hamil untuk tidak terpaku pada angka-angka selama kehamilan.

"Yang paling penting adalah makanan padat nutrisi, artinya mengandung vitamin, mineral, dan semua bahan yang dibutuhkan untuk membentuk tubuh manusia, seperti kalsium untuk tulang, dan B12 atau asam folat untuk mencegah spina bifida."

Spina bifida adalah kondisi cacat lahir yang terjadi ketika tulang belakang dan saraf tulang belakang tidak terbentuk dengan sempurna.

Kelainan ini termasuk dalam salah satu jenis dari cacat tabung saraf dan terjadi ketika janin berusia 3-4 minggu di dalam kandungan.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/11/16/100200823/dampak-kelebihan-atau-kekurangan-berat-badan-selama-hamil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke