Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sunanto
Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah

Kehilangan Harta dan Kehilangan Segalanya

Kompas.com - 20/04/2022, 04:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pembesar-pembesar suku tentu terperangah mendengar kalimat tersebut. Bukan dengan kalimat itu, tetapi dampak lanjutan dari kalimat tersebut. Allah tempat bergantung, berarti bukan suku tempat bergantung. Bukan juga harta tempat bergantung, yang secara otomatis menganggu otoritas mereka.

Bukan pula kekuasaan yang dapat menjadikan orang mulia dan terhormat. Melainkan kekuasaan yang digantungkan kepada Tuhanlah menyebabkan penguasa menjadi mulia dan terhormat. Terlalu banyak penguasa yang tidak bergantung kepada Tuhan dihinakan dalam sejarah. Semakin lanjut umur bumi ini, semakin banyak catatan sejarah pemimpin yang hina dan bodoh. Kecuali, jika dia berpegang dan bersandar kepada Tuhan.

Tuhan sebagai Pusat

Konsep Allahu shomad, menjadikan Tuhan tempat bergantung merupakan konsep yang menyeluruh, dapat diaplikasikan dalam kehidupan sosial, ekonomi, politik, bahkan kehidupan pribadi juga. Untuk menjaga kesehatan dan kekuatan mental. Memberikan optimisme dan pandangan positif dalam kehidupan.

Orang yang meyakini hal ini tidak akan pernah ragu dalam melangkah. Kalau Allah menghendaki, kun fayakun, kalau “jadi maka jadilah”, siapa yang dapat menolaknya. Jika tujuan belum tercapai bukan berarti Tuhan membencinya. Tuhan hanya menginginkan diri kita harus mempersiapkan lebih matang lagi. Berusaha lebih keras dan lebih kreatif lagi. Tugas manusia hanya berusaha, urusan berhasil dan tidak merupakan hak Tuhan yang mengaturnya.

Sifat-sifat dan mental optimis dan positif tersebut, hanya dapat hadir dengan menjadikan Tuhan sebagai pusat segalanya. Ketika gagal bukan bersedih, melainkan justru bertambah semangat, sebab yang baik di mata manusia, belum tentu baik menurut Tuhan. Sebab Tuhan yang Maha Mengetahui, apa yang terbaik buat hambanya.

Banyak manusia yang gagal dan jatuh tertekan, depresi, hingga gila. Sebab dia tidak sanggup menerima kegagalan. Sebab dia hanya menumpukan keberhasilan dan keinginannya pada manusia yang fana. Padahal Tuhan pengatur segalanya. Mereka melupakan, bahwa Tuhan adalah khairu makirin, yaitu Maha Pengatur siasat.

Andaikata tujuan tercapai tidak ada kesombongan sama sekali, sebab pemberian itu hanyalah karunia dan tugas dari Tuhan semata. Hal tersebut bukanlah kenikmatan, melainkan ujian, sebab semakin tinggi tangga didaki, semakin berat tantangannya.

Semakin tinggi sebuah dahan menjuntai ke langit, semakin keras terpaan anginnya. Semakin tinggi jabatan seseorang, semakin banyak fitnah yang akan menimpannya. Kalau bukan Tuhan yang menjaganya siapa lagi? Adakah manusia yang kuat?

Itulah tatanan dunia baru yang ditawarkan Muhammad SAW. Sebuah konsep tentang menjadikan Tuhan sebagai pondasi, sebagai sandaran, dan sebagai tujuan. Selama Tuhan menjadi pusat segalannya, selama itu pula segalanya akan dapat dijalankan dengan baik. Selama sandaran tempat manusia dan negara bernaung adalah yang Maha Abadi, selama itu pula, manusia dan negara itu akan hidup abadi.

Bolehlah kita dalam bertarung di dunia ini dan kehilangan harta. Sebab hilangnya harta mudah didapat kembali. Namun apabila dalam bertarung di dunia ini kita melupakan Tuhan, maka bersiaplah kita akan kehilangan segalanya.

Ramadhan kali ini, sudah semestinya menyegarkan keyakinan kita. Menjadi insan betakwa yang merupakan tujuan bulan mulia ini tidak lain adalah menyadarkan akan eksistensi Tuhan sebagai pusat. Bukan sebagai pelengkap dalam identitas dan status sosial belaka.

Wallahu’alam bishawab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com