KOMPAS.com - Bulan Ramadhan adalah satu bulan yang paling dinantikan kedatangannya oleh umat Muslim di manapun.
Hal itu dikarenakan banyaknya amalan dan pahala yang bisa didapatkan.
Salah satu malam istimewa di bulan Ramadhan ialah malam lailatul qadar. Malam ini digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Kitab suci umat Islam, Al Quran, juga diturunkan pada malam Lailatul Qadar ini.
Baca juga: Muhammadiyah Keluarkan Tuntunan Shalat Idul Fitri di Tengah Pandemi Corona, Simak Perinciannya...
Berikut beberapa hal yang perlu diketahui soal malam Lailatul Qadar:
Pada malam Lailatul Qadar, tersedia banyak amalan-amalan yang dapat dilakukan guna meraup pahala yang disediakan oleh Allah SWT.
Amalan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Shalat malam
Shalat malam merupakan shalat sunah yang dilakukan antara Isya dan Subuh, di antaranya adalah shalat tarawih, shalat witir, dan shalat tahajud.
Bahkan, Rasulullah menyebut shalat malam merupakan shalat yang paling utama setelah shalat lima waktu (maktubah), seperti dalam sabdanya:
"Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Sebaik-baik shalat setelah shalat fardlu adalah shalat malam." (HR Muslim).
Baca juga: Iktikaf Saat Pandemi Corona Boleh Dilakukan di Rumah? Ini Pengertian dan Tata Caranya...
2. Iktikaf
Dalam menyambut malam lailatul qadar, umat Muslim dapat melakukan Iktikaf.
Adapun Iktikaf sendiri adalah berdiam diri di masjid dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Namun, Iktikaf merupakan bukanlah sesuatu yang diwajibkan, melainkan sunah atau boleh tidak dilakukan.
Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW:
"Sungguh saya beriktikaf di di sepuluh hari awal Ramadhan untuk mencari malam kemuliaan, kemudian saya beriktikaf di sepuluh hari pertengahan Ramadhan, kemudian Jibril mendatangiku dan memberitakan bahwa malam kemuliaan terdapat di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Barangsiapa yang ingin beriktikaf, hendaklah dia beriktikaf (untuk mencari malam tersebut)."
Baca juga: Masih Dilanda Covid-19, Bolehkah Tidak Bersalam-salaman Saat Hari Raya Idul Fitri?
3. Zikir
Amalan berikutnya yang dapat dilakukan umat Muslim di bulan Ramadhan yakni zikir.
Perintah zikir ini terdapat dalam beberapa surat, di antaranya adalah Surat Al Araf ayat 205 yang artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut) nama Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya."
Selalai apa pun, zikir tetap harus dilakukan untuk mendekatkan kita kepada Allah.
Zikir adalah amalan ibadah yang paling mudah dilakukan, kapan pun dan di mana pun. Begitu pentingnya zikir, dalam sebuah hadis bahkan disebutkan bahwa orang yang tidak berzikir kepada Tuhannya seperti hidup bersama orang yang mati.
"Perumpamaan orang yang berzikir kepada Tuhannya dengan orang yang tidak berzikir kepada Tuhannya adalah seperti orang yang hidup dengan orang yang mati." (HR. Al Bukhari).
Baca juga: Simak, Berikut Tanda-tanda Seseorang Mendapatkan Lailatul Qadar
4. Tadarus Al Quran
Dalam mengisi kemuliaan yang ada di bulan Ramadhan, umat muslim sangat dianjurkan untuk membaca atau tadarus Al Quran.
Hadis tentang keutamaan membaca Al Quran yang terkenal adalah hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Mas'ud sebagai berikut:
"Abdullah ibn Mas'ud, Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Quran), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Satu kebaikan akan dilipatkan menjadi sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf. Namun, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf," (HR. At-Tirmidzi).
Baca juga: Simak, Berikut Tanda-tanda Seseorang Mendapatkan Lailatul Qadar
5. Banyak berdoa
Kemudian, amalan berikutnya yang dapat dan mudah untuk dilakukan yakni dengan memperbanyak doa kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW juga memerintah Ummul Mukminin Aisyah untuk berdoa di malam-malam itu.
Aisyah berkata, "Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku ketepatan mendapatkan malam lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan?", beliau menjawab: "Ucapkanlah, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anna" (Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pemaaf mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku)." (HR. Ibnu Majah, yang dishahihkan oleh Al Albani).
Beberapa tanda atau ciri seseorang dalam mendapatkan Lailatul Qadar di antaranya sebagai berikut:
Terus bertaubat
Penceramah Ustaz Maulana mengatakan, terdapat beberapa tanda-tanda seseorang dimungkinkan mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Pertama, orang tersebut senantiasa untuk terus bertaubat karena tidak ada keinginan untuk berbuat dosa.
"Berikutnya yakni orang tersebut memiliki perubahan sifat dari yang buruk menjadi baik. Misal awalnya pelit, lalu menjadi dermawan," kata Ustaz Maulana kepada Kompas.com, Jumat (15/5/2020).
Hidup yang berubah menjadi damai juga salah satu tanda atau ciri seseorang mendapatkan malam Lailatul Qadar.
Baca juga: Cara Menentukan Waktu Lailatul Qadar Menurut Imam Ghazali
Artinya, dalam kehidupan orang tersebut senantiasa berjalan tanpa adanya halangan, baik musuh atau pun kebencian.
"Mereka yang bersungguh-sungguh, akan mendapatkan petunjuk, sehigga dimudahkan Allah mendapatkan banyak kebaikan," terang Ustaz Maulana.
Hal itu sebagaimana diatur di dalam Al Quran:
"Orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al-Ankabut ayat 69).
Baca juga: Shalat Idul Fitri di Rumah, Berikut Tata Cara Khotbahnya
Ketika ditanya soal datangnya malam Lailatul Qadar datang, Ustaz Maulana tidak mengetahuinya secara pasti karena hal itu merupakan hal ghaib.
Selain itu, beberapa hadis hanya menyebut bahwa malam Lailatul Qadar jatuh di 10 hari terakhir Ramadhan.
Menurut hadis yang diriwayatkan Aisyah, Nabi Muhammad SAW memerintahkan:
"Carilah Lailatul Qadar itu pada tanggal gasal dari sepuluh terakhir pada bulan Ramadhan." (HR. Bukhari).
Ustaz Maulana menerangkan, malam Lailatul Qadar dapat pula terjadi pada 17 Ramadhan, 21 Ramadhan, 24 Ramadhan, dan ada pula yang mengungkapkan pada 10 hari terakhir.
"Ketidakpastian itu memunculkan hikmah bahwa setiap muslim harus selalu beribadah dan mencari keberkahan kapan pun dan di mana pun," terang Ustaz Maulana.
Baca juga: 10 Hari Terakhir Ramadhan, Ini Rukun dan Hal yang Membatalkan Iktikaf
Menurut Ustaz Maulana, ciri-ciri mengenai datangnya malam Lailatul Qadar telah disampaikan dalam sejumlah hadis.
Diriwayatkan dari Imam Muslim, "Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan).
Dan tanda-tandanya ialah pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru." (HR. Imam Muslim, 762).
Kemudian, riwayat dari Ibnu Abbas, Rasullulah SAW bersabda:
"Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan yang begitu menghangatkan dan menenangkan." (HR. Al Baihaqi).
Baca juga: Syarat Masjid yang Bisa Mengadakan Shalat Idul Fitri Saat Pandemi Corona
Tanda-tandanya antara lain:
Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah SAW bersabda:
"Lailatul Qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah."
Ciri-ciri malam lailatul qadar adalah cahaya mentari teduh, cerah tak bersinar kuat keesokannya.
Dasarnya dari hadis Ubay bin Ka'ab radliyallahu'anhu, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
"Keesokan hari malam Lailatul Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan." (HR. Muslim).
Baca juga: Shalat Idul Fitri di Rumah, Berikut Tata Cara Khotbahnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.