Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa di Negara Tanpa Matahari Terbenam, Bagaimana Caranya?

Kompas.com - 10/05/2020, 04:04 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Puasa Ramadhan merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam yang mampu.

Ketika sedang berpuasa, seseorang diharuskan untuk menahan lapar, haus, dan nafsu dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari.

Umumnya, rata-rata waktu berpuasa adalah sekitar tiga belas jam, dihitung dari terbitnya fajar sampai waktu maghrib.

Namun, ada sejumlah negara yang memiliki waktu berpuasa lebih dari 18 jam karena memiliki waktu siang lebih panjang.

Baca juga: Mengenal Pengertian dan Apa Itu Nuzulul Quran...

Hal itu seperti yang dialami oleh umat Muslim di Denmark dan negara-negara lain seperti Norwegia dan Islandia akan berpuasa jauh lebih lama daripada mereka yang berada di belahan bumi bagian selatan.

Bahkan, ada beberapa tempat di mana matahari tidak terbenam sama sekali pada waktu-waktu tertentu dalam setahun.

Bahkan di Svalbard, sebuah kepulauan Norwegia di Samudra Arktik, mereka bisa bermandikan cahaya 24 jam dari bulan April hingga Agustus.

Baca juga: Shalat Tarawih di Rumah, Pilih 11 atau 23 Rakaat? Simak Penjelasan Lengkapnya

Puasa yang panjang

Ilustrasi buka puasa bersama secara virtual.Shutterstock Ilustrasi buka puasa bersama secara virtual.

Seorang imam masjid di Oslo, Norwegia Asim Mohammed mengatakan, beberapa jemaahnya akan mengambil libur selama Ramadhan untuk mengatasi puasa yang panjang.

"Di Norwegia, ada perbedaan besar antara jam siang di musim panas dan musim dingin. Selama bulan-bulan musim dingin seperti Desember, matahari terbenam bisa terjadi paling awal pukul 15.15," kata Mohammed, dilansir dari Arab News.

"Tentu saja, semua orang lebih menyukai Ramadhan di musim dingin," sambungnya.

Menurutnya, ada tiga pilihan puasa bagi Muslim di tempat-tempat yang melihat "matahari tengah malam".

Pertama, mereka dapat berpuasa sesuai dengan fajar dan matahari terbenam di kota terdekat yang tidak memiliki cahaya siang terus menerus.

Kedua, berpuasa sesuai dengan waktu Mekkah. Ketiga, berpuasa sesuai dengan waktu di daerah mereka sendiri.

Baca juga: Perjalanan Jauh, Bolehkah Sopir Bus AKAP Tidak Berpuasa?

Kiblat umat Islam

Kabah. Gambar diambil pada 31 Mei 2019 dari Mecca Royal Hotel Clock Tower. AFP/BANDAR ALDANDANI Kabah. Gambar diambil pada 31 Mei 2019 dari Mecca Royal Hotel Clock Tower.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dr Ali Jumah Muhammad dalam laman resmi Lembaga Fatwa Mesir.

Menurutnya, umat Islam yang berada dalam kondisi serupa disarankan untuk berpuasa sesuai dengan rentang waktu di Mekkah.

Sebab, Mekkah yang didalamnya terdapat Kabah bukan hanya kiblat bagi umat Islam, tetapi juga tempat berasalnya negara-negara atau sering disebut Ummul Quro (ibu negara-negara).

Caranya, mereka bisa memulai puasa pada subuh waktu setempat kemudian menyelesaikan puasa mereka pada jumlah jam itu seperti di Mekkah, yaitu 14 jam.

Baca juga: Bolehkah Mencium Istri Ketika Sedang Berpuasa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com