Kinerja Keuangan Solid, Wulandari Bangun Laksana Siap Rilis Sapphire

Di sisi kinerja, Perseroan mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 347 miliar, atau tumbuh 31 persen dibandingkan sebesar Rp 265 miliar pada tahun 2022.

Dari segmen penjualan, Perseroan mencatatkan lonjakan 60 persen, sedangkan dari segmen pendapatan sewa, mengalami peningkatan sebesar 27 persen.

Pertumbuhan penjualan dan pendapatan sewa terjadi karena berakhirnya pandemi Covid-19 dan dampak pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kenaikan penjualan dan pendapatan usaha Perseroan berhasil mendorong laba usaha naik pada tahun 2023, yaitu mencapai Rp 110 miliar, tumbuh 38,71 persen  dibandingkan dengan tahun 2022 yang hanya mencatatkan Rp 79 miliar.

Direktur BSBK Daniel Wirawan menuturkan, peningkatan kinerja segmen usaha dan pendapatan mampu mendongkrak laba bersih Perseroan sebesar Rp 39 miliar pada tahun 2023.

Baca juga: IKN Pindah ke Kalimantan, Permintaan Properti di Balikpapan Meroket

Pencapaian ini melesat 895,81 persen dibandingkan laba bersih BSBK sebesar Rp 3 miliar pada tahun 2022.

“Peningkatan laba bersih tersebut terjadi karena peningkatan kinerja operasional serta efisiensi beban keuangan yang telah dilakukan oleh Perseroan,” ujar Daniel kepada Kompas.com, Kamis (18/4/2024).

Sementara itu, total aset Perseroan pada tahun 2023, tercatat sebesar Rp 2,494 triliun, tidak terjadi perubahan signifikan dibandingkan dengan total aset pada tahun 2022 sebesar Rp 2,5 triliun.

Di sisi lain, pada tahun 2023, Perseroan berhasil menurunkan total utang dari sebesar Rp 875 miliar menjadi Rp 808 miliar.

Adapun total ekuitas Perseroan pada tahun 2023 tercatat Rp 1,66 triliun, naik 2,41 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 1,64 triliun. Kenaikan ini dikarenakan meningkatnya saldo laba Perseroan pada tahun 2023.