Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bernardus Djonoputro
Ketua Majelis Kode Etik, Ikatan Ahli Perencanaan Indonesia (IAP)

Bernardus adalah praktisi pembiayaan infrastruktur dan perencanaan kota. Lulusan ITB jurusan Perencanaan Kota dan Wilayah, dan saat ini menjabat Advisor Senior disalah satu firma konsultan terbesar di dunia. Juga duduk sebagai anggota Advisory Board di Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung ( SAPPK ITB).

Selain itu juga aktif sebagai Vice President EAROPH (Eastern Region Organization for Planning and Human Settlement) lembaga afiliasi PBB bidang perencanaan dan pemukiman, dan Fellow di Salzburg Global, lembaga think-tank globalisasi berbasis di Salzburg Austria. Bernardus adalah Penasehat Bidang Perdagangan di Kedubes New Zealand Trade & Enterprise.

Menilik Tata Kelola Aglomerasi Perkotaan Jabodetabekpunjur

Kompas.com - 17/04/2024, 11:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Lembaga harus menguasai proses dan perencanaan tata ruang sebagai instrumen dalam pengendalian pembangunan di wilayah yang sangat rentan bencana, polusi, kerusakan alam dan keragaman hayati, perubahan guna lahan besar-besaran oleh kekuatan kapital.

Secara komprehensif dipastikan pijakan hukumnya, tugas dan tanggung jawab para kabupaten/kotanya, kesempatan investasi di daerah maupun membangun kapasitas organisasi pengelola yang mumpuni.

Prinsip dasar kelima, orientasi global. Jabodetabekpunjur kini tumbuh menjadi sebuah ekonomi, pasar tenaga kerja dan sebagai sebuah komunitas dunia.

Baca juga: 26 Kecamatan di Bekasi Sering Banjir, PMO Jabodetabekpunjur Angkat Sedimentasi Sungai Cijambe

Maka dalam menentukan arah strategi perkotaan ke depan harus dipastikan pencapaian target Sustainable Development Goal (SDG) dan mencari makna new normal pembangunan kota masa depan dunia.

Investasi menjadi ranah lembaga aglomerasi, sebagai isu lintas daerah yang menentukan. Infrastruktur kelas dunia termasuk pengelolaan limbah, energi, konektivitas, transportasi perkotaan, infrastruktur hijau.

Kedepan lembaga baru ini harus mampu mengatasi kemandegan peluang-peluang KPBU selama ini, dan memberi makna baru tentang kemitraan publik dan swasta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com