Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AI Bikin Industri Data Center Indonesia Tumbuh Kian Potensial

Kompas.com - 17/05/2024, 16:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kehadiran teknologi berbasis artificial intelligence (AI) ternyata membawa dampak positif dalam perkembangan industri data center di wilayah Asia Pasifik termasuk Indonesia.

Berdasarkan data The Wealth Report 2024 yang dirilis oleh Knight Frank, diperkirakan akan terjadi lonjakan permintaan ruang untuk data center pada tahun 2025, khususnya dari perusahaan-perusahaan teknologi dan informatika.

Lokasinya diperkirakan akan berdekatan dengan kawasan-kawasan industri, kampus atau hub teknologi berkaitan erat dengan riset dan pengembangan AI.

Menurut Marketing and Communication Manager Knight Frank Indonesia Miranti Paramita pada tahun 2023, dominasi permintaan ruang data center yang cukup signifikan di daerah Jabotabek, hingga 33 persen dari penyerapan pasar.

Baca juga: Pusat Data Center Tumbuh Pesat di Jakarta dan Batam

“Tren ini juga telah bertahan dalam tiga tahun terakhir, mengindikasikan pertumbuhan yang terjaga dari infrastruktur data di dalam kawasan-kawasan industri di Greater Jakarta,” ungkap Miranti.

Menurut Laporan Asia-Pacific Data Centres 2023, merebaknya kemunculan AI berpengaruh pada pasar data center global, dengan adanya tingkat penyerapan ruang yang tinggi.

Tak hanya di Amerika dan China, kejadian serupa juga terjadi di berbagai lokasi di Asia seperti di Johor, Mumbai, dan Jakarta.


Ketiga daerah ini yang akan diuntungkan dari semakin berkembangnya AI terlebih biaya tanah dan energi di Asia relatif masih terjangkau.

Walaupun tingkat penggunaan data Indonesia saat ini masih rendah, di bawah 1 watt per kapita dibandingkan 10-100 watt per kapita di negara-negara Asia lainnya, Indonesia menunjukkan potensi pertumbuhan yang substansial.

Baca juga: Kendati Terkoreksi, Permintaan Lahan untuk Data Center Masih Dominan

“Ini terbukti dari penyerapan ruang data center yang tinggi di area Jabodetabek, Ini menjadikan penyerapan data center sebagai yang paling aktif dalam beberapa tahun terakhir,” papar Miranti.

Namun demikian, menurut Miranti, para operator harus secara proaktif mengkoordinasikan pendekatan-pendekatan mereka dalam melobi perusahaan untuk meningkatkan produksi energi.

Hal ini karena diperlukan produksi energi hingga bergiga-giga wat dan distribusinya di seluruh pasar data center utama sangat diperlukan.

“Dengan diadopsinya teknologi cloud yang terus meningkat di wilayah Asia Pasifik, permintaan jasa untuk data center semakin melonjak,” tambah Miranti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com