Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Rumah Naik Kuartal I, Pengembang Optimistis Properti Terus Tumbuh

Kompas.com - 20/05/2024, 18:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga rumah di Indonesia masih dalam tren kenaikan. Kenaikan itu terlihat baik secara tahunan maupun kuartalan.

Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI) mengindikasikan, harga properti residensial di pasar primer melanjutkan peningkatan.

Hal tersebut tecermin dari perkembangan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) Kuartal I-2024 yang secara tahunan tumbuh 1,89 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kuartal sebelumnya yang sebesar 1,74 persen (yoy).

Fenomena tersebut direspon positif oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Real Estat Indonesia Joko Suranto beberapa waktu lalu.

"Pertama, kita tetap meyakini akan terus positif karena insentif PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) akan berakhir di Desember, Juni akan berakhir 100 persen, Juli kesana 50 persen," ungkap Joko di Jakarta, Jumat (17/5/2024).

Baca juga: Harga Rumah Naik Tipis, Tiga Kota Ini Paling Tinggi

Untuk itu, dia meyakini akan ada pertumbuhan apabila kebijakan atas kepastian Kementerian Perumahan didengungkan.

Sebab, akan ada kepastian anggaran, kebijakan, dan tentunya akan membangkitkan optimisme pada industri properti.

"Apalagi, kalau menterinya confident (percaya diri) dan proper (sesuai), maka akan mendorong properti itu menjadi penopang ekonomi nasional," lanjutnya.

Namun, dirinya belum bisa memastikan berapa pertumbuhan ekonomi dari industri properti hingga akhir tahun.

Peningkatan IHPR itu terutama didorong oleh kenaikan harga properti tipe kecil yang meningkat 2,41 persen (yoy), melanjutkan kenaikan harga pada Kuartal IV-2023 yang sebesar 2,15 persen (yoy).

Lebih lanjut, perkembangan harga rumah tipe menengah dan besar pada Kuartal I-2024 juga terindikasi masih meningkat meski tidak setinggi kuartal sebelumnya.

Harga masing-masing tipe tersebut naik sebesar 1,60 persen (yoy) dan 1,53 persen (yoy), melambat dari 1,87 persen (yoy) dan 1,58 persen (yoy) pada kuartal sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com