Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penataan Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur Akan Dilanjutkan

Kompas.com - 06/04/2024, 06:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) akan melanjutkan penataan kawasan Jakarta–Bogor–Depok–Tangerang–Bekasi–Puncak–Cianjur (Jabodetabekpunjur).

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku dirinya terus mendapatkan update informasi terkait penataan Jabodetabekpunjur dari Direktur Jenderal (Dirjen) Tata Ruang maupun Dirjen Pengendalian dan Penertiban Tanah dan Ruang (PPTR).

Bahkan, AHY berencana mengagendakan peninjauan langsung ke kawasan Jabodetabekpunjur setelah momentum Lebaran 2024 usai.

"Ini sedang dirapikan semuanya, nanti kesempatan pertama setelah Lebaran kita akan melakukan peninjauan-peninjauan secara langsung," ungkap AHY menjawab Kompas.com saat ditemui di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Jumat (5/4/2024).

Sebagai informasi, terdapat tujuh isu permasalahan yang ada di kawasan Jabodetabekpunjur, meliputi banjir, transportasi dan kemacetan, persampahan dan sanitasi.

Kemudian, permukiman kumuh, pengembangan wilayah pesisir dan pantai utara, mitigasi bencana dan penataan kawasan hulu, serta penyediaan air baku dan air minum.

Baca juga: Ketika AHY Disambut Meriah oleh Pegawai Ditjen Tata Ruang

Penataan ruang Jabodetabekpunjur menjadi penting mengingat kawasan ini merupakan daerah metropolitan yang menyumbang 20 persen PDB Nasional.

Secara administratif, Jabodetabekpunjur mencakup 3 provinsi, 9 kota/kabupaten, dan 6 kota/kabupaten administratif.

Secara global, Jabodetabekpunjur bahkan menempati peringkat dua sebagai metropolitan terbesar, sehingga perhatian lebih terhadap permasalahan yang ada harus diberikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com