Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Insentif PPN, Pasokan Baru Proyek Perumahan Naik Dua Kali Lipat

Kompas.com - 17/03/2024, 09:35 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - Pasokan baru proyek perumahan mengalami kenaikan hingga dua kali lipat pada akhir tahun 2023.

Berdasarkan riset Pinhome yang berjudul Indonesia Residential Market Report 2023 & Outlook 2024, hal itu disebabkan adanya program insentif PPN dan pembangunan infrastruktur.

Pengumuman program bebas PPN pada November 2023 menjadi katalis signifikan dalam dinamika pasar properti, terutama dalam segmentasi rumah baru.

Keputusan ini memicu lonjakan signifikan dengan kenaikan dobel secara bulanan (MoM) pada penambahan inventori baru proyek perumahan.

Proyek perumahan dengan harga di bawah Rp 300 juta menunjukkan pertumbuhan penambahan inventori baru sebesar 12 persen secara bulanan pada November 2023, menandakan akses kepemilikan yang bertambah bagi pembeli rumah pertama dan investor.

Adanya pembangunan infrastruktur Jalan Tol Serpong-Bogor via Parung memberikan dampak yang kuat pada penambahan inventori baru proyek perumahan di Kabupaten Bogor dengan peningkatan lebih dari dua kali lipat pada inventori proyek rumah baru pada September 2023.

Baca juga: Memanfaatkan Diskon PPN Pembelian Rumah

Inventori rumah seken juga mengalami dinamika yang menarik sepanjang tahun, dengan pertumbuhan penambahan inventori baru yang konsisten meskipun ada penurunan sementara selama Idul Fitri dan periode Oktober-November 2023 di beberapa provinsi.

Namun, Jawa Barat berhasil mempertahankan pertumbuhan inventori baru rumah seken, menegaskan ketahanan pasar di wilayah tersebut.

Lebih lanjut, pertumbuhan inventori baru rumah seken secara regional menunjukkan peningkatan yang signifikan di wilayah Kabupaten, dengan Bogor dan Bekasi mengalami peningkatan hingga sembilan kali lipat dari tahun 2022 ke 2023, diikuti oleh Sidoarjo.

Dengan demikian, penambahan inventori baru untuk proyek perumahan dan rumah seken pada tahun 2023 tumbuh 56 persen dibandingkan tahun 2022.

Inventori rumah sederhana dengan harga di bawah Rp 200 juta menunjukkan pertumbuhan tahunan hingga 61 persen, dengan lonjakan signifikan terjadi di Bogor dan Tangerang Raya yang meningkat lebih dari 160 persen secara tahunan.

Lalu, inventori rumah menengah bawah dengan harga berkisar Rp 200 juta-Rp 600 juta menunjukkan pertumbuhan tahunan 74 persen, dengan Depok mampu bertumbuh lebih dari sepuluh kali secara tahunan.

Inventori rumah menengah atas dengan harga berkisar Rp 600 juta-Rp 3 miliar menunjukkan pertumbuhan tahunan 77 persen, dengan Depok dan Surabaya memimpin sebagai kota dengan pertumbuhan tahunan tertinggi dalam segmen ini mencapai 180 persen.

Kemudian, Inventori rumah mewah dengan harga di atas Rp 3 miliar menunjukkan pertumbuhan yang stabil di Surabaya, yaitu dengan angka pertumbuhan tahunan 177 persen.

Tidak hanya itu, Bogor, Depok, dan Tangerang Raya, di samping menawarkan alternatif di samping rumah sederhana hingga menengah, juga memperluas opsi inventori rumah mewah mereka dengan pertumbuhan tahunan lebih dari 40 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com