Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, Penjualan Perumahan Diprediksi Meningkat 5-10 Persen

Kompas.com - 31/01/2024, 13:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - Tingkat penjualan perumahan di Indonesia diprediksi akan mengalami peningkatan hingga 10 persen pada tahun 2024.

Pasalnya, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) kembali memberikan insentif fiskal yang dapat berdampak positif terhadap kinerja sektor properti.

Chief Economist The Indonesia Economic Intelligence (IEI), Sunarsip menyampaikan, kinerja properti di Indonesia selama tahun 2023 masih dipengaruhi oleh kondisi perekonomian domestik dan intervensi kebijakan dari otoritas.

Misalnya, sejak November 2023, pemerintah kembali mengeluarkan insentif fiskal berupa Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), sebagaimana pernah dilakukan pada 2021-2022.

Bahkan, cakupan insentifnya diperluas, yaitu terhadap pembelian rumah pertama seharga sampai dengan Rp 5 miliar. Namun PPN DTP ini untuk nilai pembelian rumah maksimal sebesar Rp 2 miliar per unit dengan masa berlaku hingga Desember 2024.

Untuk itu, Sunarsip memperkirakan bahwa adanya insentif fiskal berupa PPN DTP yang dikombinasikan dengan kebijakan pelonggaran Loan To Value (LTV) akan efektif dalam meningkatkan kinerja sektor properti di 2024.

"Hal tersebut bercermin dari pengalaman pada 2021-2022, di mana kebijakan insentif PPN DTP terbukti meningkatkan pertumbuhan sektor ekonomi yang terkait dengan sektor properti, seperti sektor konstruksi dan sektor real estate serta termasuk konsumsi rumah tangga terkait perumahan serta investasi bangunan," jelasnya dalam keterangan tertulis dikutip pada Rabu (31/01/2024).

Baca juga: KPR Tetap Moncer di Tengah Kinerja Properti yang Tumbuh Terbatas

Selain kebijakan PPN DTP, menurut Sunarsip terdapat faktor-faktor lain yang diperkirakan turut menjadi pendorong bagi peningkatan kinerja sektor properti pada 2024.

Yakni, kenaikan permintaan dari end user khususnya pada proyek perumahan tapak, serta tingkat suku bunga KPR yang diperkirakan akan tetap lebih rendah dibanding sebelum pandemi Covid-19.

"Diperkirakan pengembang dengan eksposur yang lebih besar pada rumah tapak dan kawasan industri akan mencatatkan pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi," tandasnya.

 

Dia juga memproyeksikan bahwa berbagai kebijakan pemerintah dan BI di atas akan mendukung pertumbuhan penjualan perumahan sebesar 5 persen hingga 10 persen pada tahun 2024, khususnya bagi pengembang besar.

"Kenaikan pertumbuhan penjualan perumahan juga diperkirakan terjadi pada pengembang kelas menengah dan kecil," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com