Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pesan Basuki Soal Konstruksi Bendungan Jragung di Semarang

Kompas.com - 20/05/2023, 07:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberikan sejumlah pesan saat meninjau pembangunan Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat (19/5/2023).

Dia berpesan untuk memerhatikan kualitas pada aspek teknis, estetika, dan keberlanjutan lingkungan, dalam menyelesaikan Bendungan Jragung.

"Tolong perhatikan teknis geologinya dalam pelaksanaan pembangunan. Hati-hati dengan kondisi pasir di atas lempung, waspadai jika terjadi longsor. Metodologi konstruksinya juga harus hati-hati," jelas Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR.

Selain itu, pelaksanaan pembangunan diusahakan untuk tidak banyak menebang pohon demi menjaga kondisi lingkungan.

"Lahan hutan yang tidak kena bagian pembangunan jangan ditebang, estetikanya harus rapi dan bersih, begitu selesai pekerjaan bersih dari sisa-sisa material," tandasnya.

Baca juga: Indonesia Punya 235 Bendungan, Terbanyak di Provinsi Mana?

Basuki juga berpesan kepada para kontraktor pelaksana dan konsultan pengawas untuk saling bekerja sama dalam menyelesaikan pembangunan Bendungan Jragung sehingga dapat selesai tepat waktu.

"Saat ini dengan progres konstruksi sebesar 30%, agar semua kontraktor pelaksana yang ada dapat bekerja sama dengan baik. Meskipun berbeda paket pekerjaan, namun semua satu tim dalam pembangunan Bendungan Jragung," tukasnya.

Untuk diketahui, Bendungan Jragung dengan kapasitas tampung 90 juta m3, utamanya akan bermanfaat sebagai sumber air baku di Kota Semarang sebesar 500 liter/detik, Kabupaten Grobogan 250 liter/detik, dan Kabupaten Demak 250 liter/detik, serta menyuplai air daerah irigasi jragung seluas 4.528 hektare di Kabupaten Demak.

Pembangunan Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.Dok. Kementerian PUPR Pembangunan Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
Kontrak pembangunan Bendungan Jragung ditandatangani pada akhir tahun 2020 dan mulai konstruksi pada pertengahan 2021 setelah proses penyiapan lahan.

Sementara itu, pekerjaan pembangunannya terdiri dari tiga paket pekerjaan.

Untuk Paket I dan II, berupa pekerjaan galian dan timbunan main dam, perlindungan tebing, drilling, dan grouting.

Berikutnya, Paket III meliputi pekerjaan jalan akses, pengelak sungai, bangunan pelimpah (spillway), dan pekerjaan lain-lain seperti bangunan Fasilitas Umum (fasum) dan relokasi SUTET 500 kV.

Baca juga: Dana Pembebasan Lahan Bendungan Margatiga Tercatat Paling Jumbo Tahun 2022

Adapun Paket I dikerjakan oleh penyedia jasa PT Waskita Karya dengan nilai kontrak Rp 806,3 miliar dengan progres fisik mencapai 18,12 %.

Lalu, Paket II dikerjakan oleh PT Wijaya Karya-PT BRP (KSO) dengan nilai kontrak Rp 758 miliar dengan progres 28,07%.

Serta, Paket III dikerjakan PT Brantas Abipraya-PT Pelita Nusa Perkasa (KSO) senilai Rp 735,9 miliar dengan progres fisik 45,06%.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com