Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tito Minta Kepri Tingkatkan PAD dengan Permudah Jalur Investasi

Kompas.com - 19/05/2023, 21:29 WIB
Hadi Maulana,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota kreatif meningkatkan pendapatan asli daerahnya (PAD), guna membangun kemandirian fiskal.

“Sehingga berbagai program pembangunan yang dilaksanakan daerah dapat berjalan secara maksimal, dan muaranya bisa meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan daerah itu sendiri,” kata Tito saat ditemui di Marriot Harbour Bay usai Rakor Pengendalian Inflasi, Evaluasi Pelaksanaan APBD TA 2022 Sekaligus Evaluasi APBD Triwulan I TA 2023 Provinsi Kepri, Jumat (19/5/2023).

Tito menilai jalur investasi yang ada di kabupaten/kota wilayah Kepulauan Riau (Kepri) masih terbilang bertele-tele sehingga terkesan memperlambat investasi.

“Di Kepri yang PAD baik baru Batam, mungkin karena ada BP Batam, yang lain tolong investasinya dihidupkan. Baik dalam negeri maupun luar dan termasuk UMKM, agar daerah tidak tergantung sama pusat,” terang Tito.

Baca juga: Triwulan I-2023, Batam Sumbang 78 Persen Ekspor Kepulauan Riau

Namun dmeikian, Tito menilai, secara keseluruhan investasi di Kepri sudah terbilang baik, meski ada beberapa daerah yang bergantung pada pemerintah pusat.

Tito juga mengapresiasi capaian pertumbuhan ekonomi di Kepri yang diakuinya tumbuh dengan baik. Hal ini tidak lepas dari peran besar sektor swasta yang ikut mendorong perekonomian terderek dengan baik.

“Saya akui, tidak semua daerah bisa tumbuh perekonomiannya secara bagus, karena peran pemerintah dan juga swasta,” cetusnya.

Tito juga menekankan permasalahan inflasi yang terjadi di tanah air, di mana banyak faktor yang memengaruhinya.

Mulai dari kenaikan harga kebutuhan pokok dalam waktu yang lama, peredaran uang yang sangat banyak, kenaikan suku bunga, suplai barang kurang, distribusi barang mengalami gangguan serta mahalnya harga subsidi pupuk.

Sementara itu, Gubermnur Kepri Ansar Ahmad mengatakan capaian strategis pembangunan yang telah dilaksanakan Pemprov Kepri bersama Pemkab dan Pemkot serta stakeholder lainnya terus membaik.

Mulai dari pertumbuhan ekonomi yang pada tahun 2021 berada pada kisaran 1,66 persen karena pandemi Covid-19 dan kemudian tumbuh menjadi 5,09 persen pada tahun 2022.

Baca juga: Kembangkan Ekonomi Batam, Pembudidaya Udang Berkomitmen Patuhi Izin Berusaha

Berikutnya Indeks Kerukunan Umat Beragama sebagai yang terbaik kedua se-Sumatera dengan nilai 74,78.

Selanjutnya Indeks Kemiskinan Kepri yang terus turun mencapai angka 6,03 atau jauh berada di bawah angka kemiskinan Nasional yang ada di kisaran 9,54 persen.

"Ada indeks pendidikan di Kepri yang menempati posisi terbaik ke 4 secara nasional. Pun dengan kualitas kesehatan yang juga terus membaik,” jelas Ansar.

Kunjungan wisatawan mancanegara yang masuk ke Kepri pun terus meningkat. Sepanjang tahun 2022 wisman yang masuk sebanyak 785.155 orang, dan naik dari saat masa pandemi yang hanya 24.332 wisman.

Sementara terkait Visa on Arrival (VoA) khusus kunjungan wisman selama satu bulan sebesar Rp 500.000, dan dinilai masih terlalu tinggi.

"Angka tersebut masih bisa untuk diturunkan, mengingat kunjungan wisman ke Kepri yang rata-rata hanya tiga  sampai empat hari saja,” ucapnya.

Kemudian terkait dengan evaluasi pelaksanaan APBD Provinsi Kepri Tahun Anggaran 2022 yang nilainya sebesar Rp 3,9 triliun, secara umum Ansar melaporkan realisasinya mencapai 98 persen.

“Baik untuk belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga dan belanja transfer,” pungkas Ansar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com