Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sejumlah PR Terkait Keamanan Pemudik ke Sumatera Tahun Depan

Kompas.com - 11/05/2022, 12:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Momentum mudik dan balik Lebaran 2022 memang telah usai. Namun, eforia agenda tahunan ini masih lekat terasa.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, mudik kali ini berbeda dengan mudik sebelumnya, di mana sebanyak 85,5 juta orang berkeinginan untuk melakukan perjalanan pulang kampung setelah dua tahun sempat ditiadakan akibat pandemi.

Sehingga menurutnya, pelayanan yang diberikan oleh petugas masih belum maksimal karena melonjaknya animo masyarakat.

“Oleh karenanya kami sampaikan permohonan maaf belum bisa memenuhi harapan semua pihak," kata Menhub Budi dalam keterangannya, Senin (9/5/2022).

Sementara khusus di Pulau Sumatera, menurut data PT Hutama Karya (Persero) sebanyak 2,6 juta kendaraan tercatat melintasi Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) yang dikelolanya selama masa mudik Lebaran.

Baca juga: Punahnya Angkutan Lokal Jadi Salah Satu Penyebab Kemacetan Selama Mudik

Berkat berbagai persiapan yang telah dilakukan, Hutama Karya mengklaim tidak ditemukan kepadatan kendaraan di JTTS selama periode mudik Lebaran kemarin.

Kendati demikian, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, faktor keamanan menjadi pertimbangan pemudik yang ingin menyebrang ke Sumatera.

"Apalagi berombongan, faktor keamanan di Pulau Sumatera menjadi pertimbangan pemudik menyeberang melalui Pelabuhan Penyeberangan Merak saat malam hari dan tiba di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni pagi dan selanjutnya dapat melanjutkan perjalanan dengan aman," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/5/2022).

Terlebih mengingat semakin panjangnya JTTS yang kian memantik pemudik ke Sumatera menggunakan kendaraan pribadi.

Oleh karena itu, Djoko memaparkan sejumlah pekerjaan rumah (PR) yang harus diupayakan guna menjamin keamanan pemudik di Sumatera pada periode selanjutnya.

Baca juga: Rest Area, Momok Kemacetan Lalin Masa Mudik Lebaran

Misalnya dengan keamanan di rest area sepanjang Tol Jakarta-Merak dan melakukan sosialisasi sistem tiket daring yang harus lebih masif.

Selain itu, perlu adanya pemisahan angkutan logistik dan penumpang di saat mudik dan balik Lebaran, perluasan area parkir kendaraan bermotor di Pelabuhan Merak hingga pemusnahan praktek calon tiket agar pemudik merasa leih nyaman.

Menurut Djoko, program mudik gratis juga perlu diperbanyak dan diperluas hingga ke Sumatera.

"Untuk menghindari kursi kosong mudik gratis, diperlukan koordinasi antar pengelola mudik gratis," tambahnya.

Misalnya, pendaftaran mudik gratis dengan satu jaringan dan melakukan pemberangkatan dari terminal yang bisa sekaligus dimanfaatkan untuk mengedukasi masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com