Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Berganda Jalan Tol Trans-Sumatera Makin Terasa

Kompas.com - 22/03/2022, 18:36 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Sekarang, Jakarta-Palembang hanya membutuhkan waktu sekitar 7 jam hingga 8 jam. Sebelum ada tol, perjalanan dari Jakarta menuju rumah saya di Palembang lebih kurang 15 jam dengan catatan dua kali stop".

Demikian apresiasi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian periode 2009-2014 Hatta Rajasa terhadap Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) dalam webinar HK Academy: Accelerating Indonesia's Economic Growth Through Infrastructure Development, Kamis (09/09/2021).

Efisiensi waktu juga dilontarkan Shaggy Sigit Sarwanto, Regional Specialist Hypermart di bawah naungan PT Matahari Putra Prima Tbk.

Menurut Shaggy, perjalanan logistik dari gudang pusat di Balaraja, Kabupaten Tangerang, untuk didistribusikan di gerai-gerai wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) menjadi lebih singkat.

"Perjalanan terpangkas bisa mencapai 30 persen dibanding menggunakan jalur Nasional. Hal ini berdampak pada peningkatan produktivitas perusahaan," ujar Shaggy kepada Kompas.com, Senin (20/3/2022).

Angkutan logistik Hypermart memanfaatkan tiga ruas JTTS lepas dari Tol Tangerang-Merak, yakni ruas Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter), Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka), hingga ke Palembang.

Tiga ruas ini merupakan bagian dari 10 ruas sepanjang 684 kilometer JTTS yang telah beroperasi. Sementara 8 ruas lainnya yang mencakup 533 kilometer sedang tahap konstruksi.

Ilustrasi truk logistikShutterstock/Siwakorn1933 Ilustrasi truk logistik
Ada pun total panjang JTTS membentang 3.042 kilometer, terdiri dari koridor utama 2.121 kilometer dan koridor pendukung 921 kilometer.

Dari total panjang tersebut PT Hutama Karya (Persero) mendapat penugasan membangun JTTS 1.065 kilometer yang ditargetkan rampung pada awal 2023.

"Sementara 531 kilometer di antaranya telah selesai dikerjakan dan beroperasi," kata Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto.

JTTS sendiri ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 100 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera yang kemudian diubah dengan Perpres Nomor 117 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Perpres Nomor 100 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Jalan Tol di Sumatera.

Manfaat berganda makin terasa

Tak hanya pada mobilitas logistik, jasa, dan manusia, dampak berganda atau multiplier effect kehadiran jalan tol ini juga makin terasa pada sektor-sektor produktif lainnya.

Karena proyek JTSS memang dibangun dengan tujuan untuk membuka sentra-sentra ekonomi baru yang diharapkan mampu menjadi akses utama dalam menghubungkan berbagai provinsi di Pulau Sumatera.

Sebagaimana dikatakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam laman resmi Kementerian PUPR yang dikutip Kompas.com, Selasa (20/3/2022).

"Manfaat pembangunan lainnya adalah menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru yang mampu menyerap tenaga kerja selama masa konsesi dan operasi," ujar Basuki.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Layanan BPN Meningkat, AHY Tekankan Dua Faktor Penting

Ingin Layanan BPN Meningkat, AHY Tekankan Dua Faktor Penting

Berita
Permudah Akses Warga Ciputat, Progress Group Bangun Jalan Penghubung

Permudah Akses Warga Ciputat, Progress Group Bangun Jalan Penghubung

Berita
6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

6,6 Juta Kendaraan Lintasi Tiga Ruas Tol Astra Infra Selama Mudik Lebaran

Berita
[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

[POPULER PROPERTI] 5 Tahun ke Depan, "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Demak: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Klaten: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Wonosobo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Boyolali: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Identifikasi 100 Properti, OYO Fokus Layani Akomodasi Pemerintah

Hotel
Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Permintaan Membeludak Pasca-Lebaran, KAI Siapkan Tambahan Relasi Ini

Berita
Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Lebaran 2024, 2,1 Juta Kendaraan Lintasi Tol Trans-Sumatera

Berita
Meski Tahan Lama, Wastafel 'Stainless Steel' Punya Kekurangan

Meski Tahan Lama, Wastafel "Stainless Steel" Punya Kekurangan

Tips
Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Juli Ini, Proyek Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Kelar

Berita
Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Metland Catatkan Laba Bersih Rp 417,6 Miliar Sepanjang 2023

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jepara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com