Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Rumah di Timur Tengah Beratap Datar?

Kompas.com - 11/03/2022, 21:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber Aqso


KOMPAS.com – Pernahkah Anda memerhatikan bentuk rumah di negara-negara Timur Tengah?

Berbeda dengan Indonesia yang menggunakan genteng beratap miring, bentuk rumah di Timur Tengah kebanyakan berbentuk kotak dengan atap datar.

Wakil Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) Bambang Eka Jaya menjelaskan, hal tersebut karena pembangunan rumah pasti akan memerhatikan faktor lingkungan dan iklim di suatu wilayah.

“Rumah di kutub jelas berbeda dengan rumah di gurun pasir, termasuk berbeda juga dengan rumah di wilayah tropis,” papar Bambang, dilansir dari Kompas.com, Jumat (11/3/2022).

Oleh karena itu, dibangunnya rumah berbentuk kotak tanpa genteng di kawasan Timur Tengah memiliki tujuan untuk menangkal suhu panas matahari yang masuk ke dalam ruangan.

Baca juga: Apakah Rumah Anda Layak Huni? Perhatikan Kriterianya

Suhu di gurun pasir biasanya akan sangat terik dan panas pada siang hari. Sebaliknya pada malam hari, suhu akan berubah menjadi sangat dingin.

Hal tersebut juga menjadi alasan rumah di Timur Tengah banyak dibangun dari material tanah liat yang cukup tebal.

Dinding tanah liat sangat berguna untuk menyimpan suhu panas terik matahari yang dapat memberikan kehangatan bagi penghuninya di malam hari.

Melansir Aqso, banyaknya rumah atap datar yang dibangun di Timur Tengah juga disebabkan karena wilayah tersebut jarang turun hujan sehingga tidak membutuhkan atap atau genteng dengan bidang miring untuk mengalirkan air hujan ke dasar tanah.

Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan iklim tropis Indonesia yang membutuhkan genteng agar air hujan bisa langsung mengalir ke tanah.

Baca juga: Kenapa Asbes Tidak Lagi Digunakan sebagai Atap Rumah? Ini Penjelasannya

“Jadi sebaliknya rumah di iklim tropis, seperti di Indonesia itu umumnya dibangun dengan konsep terbuka dan memiliki ventilasi hingga atap genteng, di mana tujuan genteng itu agar air hujan yang turun tidak tampias,” tambah Bambang.

Saat ini rumah dengan atap datar juga telah banyak diadopsi untuk hunian di berbagai negara. Model tersebut bahkan dianggap sebagai arsitektur modern dan kekinian.

Sementara itu, penggunaan atap datar rupanya memiliki kelebihan lain, yakni dapat mengurangi beban biaya. Atap datar tidak memerlukan penutupan dekoratif, seperti sirap yang jauh lebih mahal.

Penggunaan atap datar dipercaya akan lebih tahan lama hingga puluhan tahun serta mampu menahan beban angin yang sangat ekstrem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com