Rumah di Atas Rp 1 Miliar Paling Banyak Dicari

JAKARTA, KOMPAS.com - Hunian seharga di atas Rp 1 miliar paling banyak dicari sepanjang Kuartal IV-2021. 

Hal tersebut seperti dilaporkan Rumah.com Indonesia Property Market Report Kuartal I-2022, Kamis (10/03/2022).

"Sebanyak 52 persen pencarian properti hunian di Rumah.com merupakan pencari hunian di atas Rp 1 miliar sepanjang kuartal IV-2021 ini," kata Country Manager Rumah.com Marine Novita dalam keterangannya, Kamis (10/03/2022).

Menurutnya, kepercayaan diri pada pasar menengah ke atas ini juga menjadi indikasi makin pulihnya situasi pasar properti nasional dan ekonomi nasional pada umumnya.

Baca juga: Cek di Sini, Pilihan Rumah Murah di Bekasi Mulai Rp 150 Jutaan

"Persentase ini konstan sepanjang 2021, berbeda dengan tahun sebelumnya, yang didominasi harga di bawah Rp 1 miliar," ucapnya.

Marine menyebut, industri properti akan lebih optimistis pada tahun 2022, karena permintaan properti saat ini banyak didominasi oleh kelas menengah atas.

"Ini artinya, semakin banyak orang yang lebih berani untuk mengeluarkan uangnya untuk aset-aset besar seperti properti," imbuhnya.

Selain itu, pemerintah juga memperpanjang insentif kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) hingga Juni 2022 dengan potongan yang lebih kecil yaitu 50 persen untuk rumah dengan harga di bawah Rp 2 miliar dan 25 persen untuk rumah di kisaran harga Rp 2 miliar-Rp 5 miliar.

Kata Marine, insentif itu jelas akan memberikan dukungan untuk semakin meningkatnya penjualan properti tahun 2022.

Baca juga: Yuk, Berburu Rumah Murah di Pinggiran Kampung Halaman Presiden

Rumah.com juga mencatat indeks harga properti pada Kuartal IV-2021 cenderung stabil dengan kenaikan di bawah 1 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter on quarter/QoQ).

Sedangkan untuk indeks suplai properti justru turun sebesar 2,15 persen secara kuartalan. Penurunan suplai terjadi baik pada rumah tapak maupun apartemen.

Permintaan properti pada Kuartal IV 2021 menunjukkan kenaikan sebesar 4,7 persen (QoQ) dan 5,5 persen (Year on Year/YoY).

Marine menambahkan, pasar properti biasanya mengalami penurunan permintaan pada kuartal genap karena pengeluaran masyarakat cenderung membengkak untuk belanja dan liburan.

"Permintaan yang justru meningkat pada kuartal IV ini menjadi indikasi yang baik bagi pasar properti nasional," pungkas Marine.