Meski Tren Bekerja dari Kantor Kembali Pulih, Zoom Tetap Digunakan

JAKARTA, KOMPAS.com - Meskipun kondisi pandemi Covid-19 mulai membaik dan para karyawan mulai kembali bekerja dari kantor namun penggunaan aplikasi Zoom akan digunakan.

Terlebih saat ini semakin banyak organisasi yang menerapan model kerja hybrid, di mana karyawan bekerja baik di kantor maupun dari rumah setiap minggu.

“Saya pikir ada tiga perubahan besar yang terjadi pasca pandemi, di mana investasi bisnis tetap terjadi dan itu memacu pertumbuhan dan kehadiran produk kami,” ujar Head Asia Pasifik Zoom, Ricky Kapur seperti dikutip dari CNBC, Senin (20/12/2021).

Baca juga: Tahun 2022, Permintaan Ruang Kantor di Kota Besar Akan Meningkat

Menurutnya, hal pertama yang mendorong perubahan ini adalah banyak perusahaan yang mulai menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, kolaboratif, dan hibrid untuk para pekerjanya.

“Karyawan akan menuntut pengaturan kerja yang fleksibel dan kemampuan untuk bekerja tanpa hambatan, di mana pun mereka berada,” tambah Kapur.

Kedua, perusahaan akan mengatur kembali keterlibatan pelanggan, di mana kian konsumen menuntut lebih banyak kenyamanan.

“Baik itu pengalaman ritel, kemampuan untuk langsung masuk ke toko dan berbicara dengan orang langsung seperti melihat produk, melakukan percakapan nyata, dan kemudian membuat keputusan pembelian. Konsumen mengharapkan itu dari perusahaan,” katanya.

Pergeseran besar ketiga adalah bahwa perusahaan digital sedang membangun platform inovatif untuk menciptakan layanan yang menjangkau konsumen baru, terutama di bidang-bidang seperti perawatan kesehatan dan pendidikan, menurut Kapur.

Jutaan orang menggunakan teknologi yang ditawarkan Zoom selama dua tahun terakhir untuk mengikuti perkembangan sekolah dan pekerjaan atau untuk bersosialisasi.

Namun pertumbuhan melambat ketika orang-orang kembali bekerja dan sekolah secara langsung.

Pendapatan Zoom naik 35 persen dari tahun sebelumnya di kuartal yang berakhir 31 Oktober. Meskipun jumlah itu turun bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Namun Kapur tetap optimis bahwa ketika perusahaan mulai beralih ke lingkungan kerja yang hybrid, mereka akan terus mencari fleksibilitas dalam cara mereka berkomunikasi.